Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari sepuluh duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat, menginformasikan penyerahan surat kepercayaan tersebut digelar di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat.
Prosesi acara penyerahan surat kepercayaan dimulai dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan dari masing-masing negara sahabat setelah para duta besar tiba di Istana Merdeka.
Adapun sepuluh duta besar negara sahabat yang diterima oleh Presiden Jokowi yaitu Sten Frimodt Nielsen selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Denmark untuk RI.
Tean Samnang selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Kamboja untuk RI, Serzhan Abdykarimov selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Kazakhstan untuk RI.
Baca juga: Jokowi lantik Marthinus Hukom jadi Kepala BNN
Sheikh Abdul Karim Harelimana selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Rwanda untuk RI, Ameer Khurram Rathore selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Islam Pakistan untuk RI, Mario Ignacio Artaza Loyola selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Cile untuk RI.
Selanjutnya, Khamfeuang Phanthaxay selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Demokratik Rakyat Laos untuk RI, Jess Dutton selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Kanada untuk RI, Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Hasyimiyah Yordania untuk RI dan Floréncio Mariano da Conceição e Almeida selaku Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Angola untuk RI.
Sekretariat Presiden menyebutkan penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi para duta besar tersebut di Indonesia.
Setelah selesai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo, para duta besar berpamitan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya turut diperdengarkan pada kesempatan tersebut.
Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.