Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membedah buku yang mengisahkan perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Naskah asli buku ini berbahasa Inggris berjudul TRIP - The Uneven Battle along Mt. Salak Street Malang, and the Surrounding Area Thursday, July 31, 1947; Trip Face-to-Face with the Dutch Colonial Forces yang disusun oleh (alm) Roestono selama 10 tahun, 31 Juli 1992-31 Juli 2002.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Nanda Avalist, seorang diplomat aktif yang juga mahasiswa S3 di Curtin University Australia, sekaligus editor buku dari Rayyana Publishing.
"Atas pesan almarhum Roestono sebelum wafat, naskah asli ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia," kata anggota wali amanat Unair Prof Prasetio, yang menjadi motor terbitnya buku tersebut, saat bedah buku di Surabaya, Sabtu.
Dalam bahasa Indonesia, buku setebal 766 halaman ini berjudul "TRIP: Perjuanganmu Kulanjutkan Hingga Akhir Zaman - Catatan Perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar pada Perang Kemerdekaan I, Tahun 1947".
Prof Prasetio, yang juga menantu (alm) Roestono, menilai satu hal yang mengharukan dari karya ini bukan hanya penulisnya telah secara tulus berjuang mempertaruhkan jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa dan negara, namun juga ingin memastikan generasi pendahulu yang telah gugur dan generasi masa depan yang kala itu bahkan belum dilahirkan dapat bertemu tatap, berjabat tangan, dan saling serah terima tongkat estafet perjuangan.
Bedah buku dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, keluarga besar TRIP, birokrat dan pemerhati sejarah.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih setelah membaca buku ini menggarisbawahi bahwa saat ini tentara dan pelajar adalah dua entitas yang berbeda, sehingga mereka yang mau jadi tentara harus menyelesaikan dulu status pelajarnya.
"Namun itu tidak berlaku pada masa lalu. Di era perang kemerdekaan, tentara pelajar justru identik dengan peran heroik yang dimainkan siswa-siswi SMA dan SMP dalam perjuangan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan dalam kurun waktu 1945-1949," ucapnya.
Unair bedah buku perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar
Sabtu, 11 November 2023 18:20 WIB
Atas pesan almarhum Roestono sebelum wafat, naskah asli ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia