Kairo (ANTARA) - Kesehatan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak yang kini sedang ditahan di Rumah Sakit Intenasional di Kairo sempat terganggu saat mendengar presiden terguling Libya, Muamar Gaddafi, tewas dibunuh. Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mesir, Prof Yasser Abdel Kadir, pada Senin di Kairo mengakui bahwa tekanan darah Mubarak sempat meninggi ketika mendengar tewasnya Gaddafi, namun kemudian tekanan darah mantan orang kuat Mesir itu normal kembali. Gaddafi dikabarkan ditangkap dan dibunuh pada Kamis (20/10) pekan lalu dan jenazahnya hingga kini masih disimpan di Misrata oleh penguasa Libya, Dewan Peralihan Nasional, dan sedang terjadi tarik-menarik untuk menguburannya. Gaddafi tercatat sebagai pemimpin ketiga negara Arab yang tumbang dari kekuasaannya menyusul Presiden Mubarak dan Presiden Tunisia, Zine Al Abidin Ben Ali pada 14 Januari 2011. Pemimpin Libya itu sebelumnya mencemooh Ben Ali dan Mubarak bahwa mereka terlalu cepat mengalah pada tuntutan pengunduran diri dari oposisi. Prof Abdel Kadir membantah beberapa laporan media massa setempat bahwa jantung Mubarak sempat terhenti beberapa detik pada Jumat lalu.(*)
Kesehatan Mubarak Terganggu dengan Tewasnya Gaddafi
Senin, 24 Oktober 2011 18:30 WIB