Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri di Provinsi Jawa Timur memfasilitasi mediasi antara pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan warga mengenai perbaikan sumur warga yang airnya tercemar minyak dari SPBU Tempurejo di Kecamatan Pesantren.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Imam Muttakin di Kediri, Kamis, menyampaikan bahwa menurut hasil mediasi, normalisasi akan dilakukan pada sumur warga yang airnya tercemar minyak.
"Dilakukan normalisasi, kurang lebih tiga bulan. Itu bisa bertambah sesuai kadar kontaminasi. Nanti juga dipantau secara reguler dari ITS ketika memberikan treatment," katanya.
Menurut dia, air sumur warga akan diberi cairan kimia yang berfungsi untuk menetralkan air. Pemberian cairan kimia akan dilakukan secara reguler dan diikuti dengan pemeriksaan kondisi air.
Sesuai saran dari Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), ia menjelaskan, proses normalisasi air sumur yang tercemar minyak membutuhkan waktu minimal tiga bulan.
"Hasil pembicaraan dengan ITS tiga bulan, bisa menambah satu bulan ketika mungkin kandungan polutan lebih pekat," katanya.
"Dari ITS siap mendampingi. Nanti juga tidak ada yang sembarangan ambil sampel, jika menguras pun didampingi dari ITS dan DLHKP," ia menambahkan.
Menurut kuasa hukum pemilik SPBU Tempurejo, Eko Budiyono, tim dari ITS akan mendampingi pelaksanaan normalisasi air sumur warga yang tercemar minyak.
"Dalam waktu secepatnya dari ITS akan mendampingi tim kami untuk melaksanakan apa yang harus dilakukan untuk normalisasi sumur warga. Kalau tidak salah pekan depan. Nanti juga didampingi oleh tim DLHKP," kata dia.
Ia menyampaikan bahwa perbaikan SPBU sudah hampir selesai. "Dibongkar semua yang di pom, seluruhnya diganti baru sesuai saran Pertamina," katanya.
Di lingkungan RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, ada 14 rumah warga yang air sumurnya tercemar minyak.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh PT Pertamina di SPBU Tempurejo, ada kebocoran pada pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser.
Akibat rembesan minyak dari SPBU tersebut, sudah sekitar empat bulan warga yang air sumurnya tercemar minyak kesulitan mendapatkan air bersih.