Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin.
Usai pertemuan yang digelar secara tertutup itu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia telah menawarkan untuk mengirimkan kapal rumah sakit ke Palestina.
"Saya menerima duta besar Palestina, kami telah membahas lebih mendalam rencana kita untuk mengirim kapal rumah sakit," kata Prabowo.
Dia juga sudah melapor ke Presiden Joko Widodo dan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait pengiriman kapal rumah sakit ke Palestina itu.
Prabowo menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan duta besar Mesir terkait prosedur pengirimannya.
"Sebentar lagi saya akan koordinasi dengan duta besar Mesir untuk perincian bagaimana prosedur pengiriman kapal rumah sakit tersebut," tambahnya.
Dia menyatakan bahwa seluruh rumah sakit TNI secara terbuka menerima pasien-pasien di Gaza.
Baca juga: Pemprov Jatim buka peluang beasiswa kuliah anak-anak Palestina
"Kami juga sudah menawarkan ke Palestina, semua rumah sakit TNI terbuka untuk pasien-pasien atau korban dari keadaan di Gaza. Itu pun sedang kami koordinasikan teknisnya bagaimana," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan menerima 22 kadet dari Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan selama lima tahun.
"Besok malam (Selasa, 7/11), kami akan terima 22 kadet dari Palestina untuk masuk di Universitas Pertahanan. Mereka akan belajar di kita selama lima tahun untuk bidang-bidang yang mereka sangat butuhkan, seperti bidang kedokteran, teknik dan sebagainya," kata Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Zuhair Al-Shun berterima kasih atas dukungan dan bantuan dari Pemerintah dan masyarakat Indonesia.
"Terima kasih. Seperti yang telah didiskusikan dengan Pak Menhan tentang kondisi terkini (di Palestina) dan bagaimana kami bekerja sama untuk mengakhiri situasi ini, mengakhiri pembunuhan warga Palestina (oleh Israel)," kata Zuhair.
Dia juga berterima kasih atas pengiriman kapal rumah sakit dan kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada 22 kadet asal Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan.
"Besok, 22 kadet kami telah disetujui untuk belajar di Universitas Pertahanan. Ini adalah aksi signifikan dan kami juga membicarakan tentang pengiriman kapal rumah sakit ke Gaza untuk menolong warga Palestina," jelas Zuhair.
Sementara itu, sejumlah delegasi Pemerintah Indonesia yang terdiri atas pejabat Mabes Polri dan Kemlu mengantarkan bantuan kemanusiaan seberat 26,5 ton untuk rakyat Palestina di Gaza via Mesir.
Bantuan itu tergabung dalam pengiriman tahap pertama dari Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza, yang keseluruhannya dikoordinasikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol. Krishna Murti, yang ikut mengantarkan bantuan itu di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu malam (5/11), menjelaskan bantuan yang dikirimkan terdiri atas 100 tenda peleton untuk kapasitas keseluruhannya kurang lebih 5.000 orang dan 1.000 lembar selimut.
Kemudian, ada pula makanan, obat-obatan seperti obat diare dan obat ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), perlengkapan sanitasi, alat penyulingan air bersih, serta peralatan bedah minor.