Surabaya (ANTARA) -
PT PAL Indonesia berupaya mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045, salah satunya dengan menerapkan Sistem Transformasi Industri Maritim 4.0 (IM4).
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod di Surabaya, Jawa Timur, Senin, mengatakan saat ini sudah saatnya transformasi teknologi perkapalan dari Indonesia untuk dunia.
"Itulah kenapa transformasi itu penting," kata Kaharuddin Djenod.
Ia mengatakan beberapa negara sudah mengalami masa keemasan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari seperti masa keemasan China menjadi pabrik dunia saat ini sudah dipersiapkan 10 tahun yang lalu.
"Sebenarnya China bangkit menjadi industri industri sekarang ini ketika menjadi industri kapal dunia tahun 2005 sebelumnya juga ada Korea, ada juga Jepang dan Amerika," katanya.
Ia mengatakan salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 tersebut dengan membangun sumber daya manusia (SDM) dan sistem yang ada di lingkungan PT PAL.
"Kami mengembangkan sistem IM4 dengan membagikan gawai kepada pegawai untuk meningkatkan kinerja," ujarnya.
Ia mengatakan dengan sistem IM4 tersebut seluruh kegiatan di lingkungan perusahaan terekam dan terlaporkan secara sistematis dan realtime.
"Kondisi inilah yang nantinya mengubah cara berpikir seseorang tentang pekerjaan masing-masing," katanya.
Ia mencontohkan pernah ada pegawai asal Indonesia yang magang pada perusahaan di Jepang, kemudian beberapa bulan kemudian pegawai yang magang tersebut bisa lebih baik selama di Jepang karena sistem kerja perusahaan di Jepang tersebut.
"Jauh lebih baik, bahkan sempat ada yang promosi jabatan karena keahliannya. Itu artinya, sumber daya manusia Indonesia, mampu untuk bekerja lebih disiplin kalau sistemnya bagus. Oleh karena itu, kami membuat sistem IM4 tersebut untuk mengetahui kinerja pegawai," ujarnya.
Ia mengatakan dengan adanya sistem kerja yang bagus maka akan mengubah stigma dan pola pikir seseorang untuk bekerja sesuai dengan sistem yang diterapkan oleh perusahaan.
"Pada sistem IM4 ini seluruh pegawai di PT PAL terkoneksi sesuai dengan bagian kerja masing-masing. Kami menciptakan sendiri aplikasi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kerja, mulai dari absensi sampai dengan bidang kerja masing-masing," ujarnya.
Ia mengatakan ada ratusan aplikasi yang terintegrasi ada di dalam sistem tersebut, sehingga pekerja akan mudah dikontrol sesuai dengan jenis pekerjaan masing-masing.
"Termasuk hal sederhana saat melakukan absensi berbasis AI, semua akan terkontrol," ujarnya.
Ia mengatakan dengan sistem sumber daya manusia yang sudah terbangun tersebut maka pihaknya siap untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 nanti karena sumber daya manusia sudah disiapkan dari sekarang.
"Bukan tidak mungkin Indonesia mampu bersaing dengan negara luar, karena berbagai hasil karya anak negeri sudah banyak digunakan oleh negara asing, salah satunya produk PT PAL," ujarnya.