Jakarta (ANTARA) - Pengamat Militer Anton Aliabbas mengatakan menjaga independensi dan netralitas TNI dalam Pemilu 2024 menjadi tugas terberat dalam waktu dekat bagi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Tentunya, tugas terberat Agus (untuk saat ini) adalah menjaga independensi dan netralitas TNI di pemilu mendatang," kata Anton Aliabbas saat dihubungi dari Jakarta, Rabu malam (25/10).
Menurut Anton, kesan sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo membawa beban tertentu bagi Agus dalam menjalankan tugas manajerial organisasi militer.
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) itu mengatakan bahwa terlalu besar risikonya jika netralitas TNI tidak dapat dijaga kuat oleh Agus dalam Pemilu 2024, mengingat anak pertama Jokowi ikut bertarung dalam kontes politik nasional tersebut.
Baca juga: Jokowi perintahkan Kasad jaga situasi kondusif selama Pemilu
"Profesionalitas Agus akan diuji dalam memimpin TNI di tengah pergantian rezim kali ini," tambahnya.
Agus adalah satu dari tiga nama jenderal yang pernah bertugas di lingkaran Istana Presiden, di mana dua lainnya adalah Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Dari ketiga nama tersebut, menurut Anton, Agus telah mengenal dan bekerja sama dengan Jokowi paling lama, yakni pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.
Selain itu, Anton menyebut bahwa Agus juga pernah menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana Bogor dan Komandan Paspampres di era Jokowi.
Dengan kata lain, penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi pada Agus terbangun kuat.
"Oleh karena itu, Agus sudah seharusnya mampu dan dapat menunjukkan bahwa dirinya berkomitmen besar menjaga muruah TNI tidak ikut berpolitik praktis," ucapnya.
Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai kasad menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang purnabakti pada 19 November 2023.
Agus merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 yang meniti kariernya sebagai seorang perwira pertama di lingkungan Korps Baret Merah (Kopassus).
Dia pernah bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sektor A Grup 3/Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus) di Timor-Timor, kemudian Komandan Batalyon (Danyon) 22/Manggala Yudha Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah, dan Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).