Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi melemah mengikuti bursa saham global, seiring dengan memanasnya konflik yang terjadi di Timur Tengah.
IHSG dibuka melemah 16,99 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.829,44. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,59 poin atau 0,40 persen ke posisi 906,48.
“Perang Israel vs Hamas akan tetap menjadi sentimen bagi pelaku pasar. Terlebih, eskalasi perang sepertinya bisa meluas dan perang bisa berlangsung lama,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan bahwa perang Israel vs Hamas akan berlangsung lama.
Baca juga: IHSG dibuka melemah 16,99 poin
Dari Amerika Serikat (AS), Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam pidatonya cenderung bernada dovish, dengan mengatakan inflasi dan ekonomi masih terlalu tinggi.
Sementara itu, dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18- 19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 persen menjadi 6 persen.
Keputusan ini berbeda dengan proyeksi pelaku pasar yang memperkirakan bank sentral RI tersebut masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen. BI menaikkan suku bunga acuannya kali ini merespon depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
BI akan merilis instrumen investasi baru di pertengahan November 2023 yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), yang ditujukan untuk dapat menarik modal asing ke Indonesia yang pro market selain Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 117,90 poin atau 0,57 persen ke 31.252,69, indeks Hang Seng melemah 117,04 poin atau 0,68 persen ke 17.178,85, indeks Shanghai melemah 10,95 poin atau 0,36 persen ke 2.994,44, dan indeks Straits Times melemah 15,47 poin atau 0,50 persen ke 3.084,13.