26 Provinsi Susun Angka Tetap Komoditas Perkebunan
Sabtu, 15 Oktober 2011 9:43 WIB
Mataram - Perwakilan dari 26 provinsi di Indonesia tengah berkumpul di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, guna menyusun data statistik angka tetap komoditas perkebunan sampai 2010, dan angka sementara 2011 dan angka prediksi 2012.
Pertemuan penyusunan data statistik komoditas perkebunan itu diselenggarakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian, pada 14-16 Oktober 2011, yang dihadiri 26 provinsi, kecuali Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Tengah dan Gorontalo.
Pertemuan itu dibuka Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Badrul Munir, Jumat (14/10) malam, yang juga dihadiri Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Mukti Sardjono.
Ketua Panitia Pertemuan Penyusunan Data Statistik Angka Tetap 2010 Komoditas Perkebunan Bambang S, melaporkan, peserta pertemuan tersebut sebanyak 81 orang yang berasal dari Dinas Perkebunan di 26 provinsi.
"Pada intinya, akan dilakukan sinkroninasi dan validasi angka tetap semua komoditas perkebunan yang juga melibatkan pihak terkait lainnya seperti BPS (Badan Pusat Statistik), Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Nara sumber pada pertemuan tersebut, selain pejabat Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, juga dari Kementerian Perdagangan, BPS pusat dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian.
Diharapkan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan angka tetap komoditi perkebunan itu memberikan kontribusi demi kesempurnaan data statistik yang bermanfaat bagi kemajuan pembangunan terutama di subsektor perkebunan.
Jika terlaksana sesuai rencana, kata Bambang, angka tetap 2010 untuk semua jenis komoditas perkebunan nasional akan ditetapkan Desember 2011.
"Juga akan ditetapkan angka sementara semester pertama 2011 dan angka prediksi 2012, yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan komoditas perkebunan secara nasional, " ujarnya.
Data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, sampai 2010 komoditas perkebunan nasional terus bertambah menjadi 127 komoditas, meskipun prioritas penanganannya difokuskan pada 15 komoditas strategis/unggulan nasional.
Komoditas unggulan itu adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu, mete, teh, cengkih, jarak pagar, kemiri sunan, tebu, kapas, dan tembakau.(*)