Banyuwangi (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyuwangi, Jawa Timur, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat terus berupaya menstabilkan harga beras di pasaran dengan melakukan operasi pasar secara rutin dan terjadwal.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyuwangi Harisun mengatakan selama ini operasi pasar dilaksanakan di kecamatan/kelurahan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
"Jadi operasi pasar atau pasar murah khususnya beras sudah kami laksanakan di sejumlah titik yang sudah dijadwal oleh Pemkab Banyuwangi," ujar dia di Banyuwangi, Selasa.
Dalam operasi pasar itu, Bulog menyediakan beras medium stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP dalam kemasan 5 kilogram dan harganya di bawah harga di pasaran yang saat ini mencapai Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, sedangkan beras SPHP kemasan 5 kilogram Rp52.500 atau Rp10.500 per kilogram
Baca juga: Bulog Cabang Banyuwangi terima beras impor 24.000 ton
Harisun menjelaskan, operasi pasar khusus beras tidak hanya dilaksanakan di kelurahan/kecamatan yang dijadwal Pemkab Banyuwangi, namun Bulog juga menggelar pasar murah di sejumlah pasar sesuai arahan Badan Pusat Statistik atau BPS, yakni Pasar Blambangan, Genteng, Rogojampi, Jajag dan toko-toko yang sudah bekerja sama dengan Bulog.
"Untuk stabilisasi harga beras kami juga menggelontorkan beras SPHP ke toko-toko yang memang sudah bekerja sama dengan Bulog," kata dia.
Selain itu, kata Harisun, upaya pemerintah untuk stabilisasi harga beras juga dilaksanakan penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada 122.047 keluarga yang tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bansos pangan tahun ini.
Sebanyak 122.047 keluarga keluarga penerima manfaat di Banyuwangi itu, menurut dia, adalah yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI, dan penyalurannya melalui Bulog dan PT Pos.
"Bantuan pangan dari pemerintah kepada keluarga penerima manfaat ini tentu secara otomatis juga mampu menekan harga beras yang terus melonjak di pasaran," ujar Harisun.
Dia menambahkan, stok beras medium untuk kebutuhan pokok masyarakat di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu masih mencukupi untuk enam hingga tujuh bulan ke depan. "Ketersediaan beras medium sekitar 13 ribu ton dan tidak lama lagi stok beras akan dikirim oleh pusat," kata Harisun.