Roma (ANTARA/Reuters) - Sebuah kapal Italia diserang oleh lima perompak di lepas pantai Somalia, Senin, kata perusahaan pemiliknya, dan perompak menyatakan telah menguasai kapal itu. Perusahaan D'Alesio Group mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan kapal Montecristo setelah serangan pukul 06.45 waktu Italia (pukul 11.45 WIB) oleh lima orang bersenjata sekitar 620 mil di lepas pantai Somalia. "Terakhir yang kami dengar dari pusat komando kapal itu adalah kapal itu diserang oleh sebuah kapal dengan lima orang bersenjata," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan. Satu sumber yang dekat dengan perusahaan perkapalan itu mengatakan, serangan itu diyakini dilakukan oleh perompak namun perusahaan belum bisa memastikan apakah kapal itu telah dikuasai. Kapal itu membawa 23 orang dari Italia, India dan Ukraina. "Beberapa orang kami yang lolos dari pasukan penjaga pantai Tanzania pekan lalu menguasai kapal itu," kata seorang perompak bernama Mohamed kepada Reuters melalui telefon, menunjuk pada insiden pekan lalu ketika pasukan angkatan laut Tanzania menangkap perompak yang berusaha menyerang sebuah kapal eksplorasi minyak di wilayah perairannya. Andrew Mwangura, seorang redaktur kelautan Somalia Report dan mantan pejabat maritim kawasan itu, mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa kapal Montecristo telah dinaiki oleh perompak. Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008. Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung. Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja. Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar. Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India. Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur. Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka. Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka. Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (*)
Perompak Somalia Serang Kapal Italia
Selasa, 11 Oktober 2011 5:10 WIB