"Mereka menjadi garda terdepan dari salah satu programnya yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau Mekaar," katanya saat menghadiri kegiatan "Rek Ayo Rek Dolen Karo Pak ET" di Surabaya, Sabtu.
Erick menjelaskan, program PNM Mekaar ini tidak lain merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra Mikro.
"Para nasabah PNM merupakan kelompok Perempuan yang rata-rata ibu rumah tangga, dan mendapatkan bantuan dari program PNM Mekaar," ucapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 500 AO dan nasabah PNM tersebut, Erick menyatakan bahwa para AO layak disebut pahlawan karena mereka menjadi jembatan antara nasabah dengan sumber pembiayaan berbiaya sangat rendah.
"Mereka kerap mendampingi nasabah dari awal hingga mampu mengembangkan usahanya. Dimana pendampingannya dilakukan secara berkelompok," tuturnya.
Selain itu, kata dia, para Nasabah PNM Mekaar bisa dikatakan juga sebagai pahlawan modern, karena mereka memilih berjuang mengangkat perekonomian keluarganya tanpa melepas tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.
"Baik AO maupun Nasabah PNM Mekaar sama-sama berusaha mengangkat perekonomian keluarganya. Anda semualah pahlawan era modern Bangsa Indonesia," ujar Erick.
Buktinya, menurut dia, banyak data yang mengatakan negara maju bila kekuatan perempuan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Keunikan program PNM Mekaar dapat juga dilihat dari kriteria yang wajib dipenuhi nasabah PNM Mekaar," katanya.
Pertama, Layanan PNM Mekaar difokuskan kepada perempuan pelaku usaha mikro dengan kondisi keluarga yang memiliki indeks pendapatan per kapita maksimal USS1,99 per hari atau Rp 800 ribu per bulan serta memenuhi indeks rumah (Cashpoor Index House).
"Kedua, Pembiayaan PNM Mekaar tidak mensyaratkan agunan fisik, melainkan bersifat tanggung renteng kelompok, dengan syarat kedisiplinan untuk mengikuti proses persiapan dan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM)," ujarnya.
Selanjutnya, dalam satu kelompok minimal terdiri atas dua subkelompok dan maksimal enam dengan masing -masing beranggotakan lima hingga 30 nasabah.
"Keempat, Setiap kelompok atau subkelompok dipimpin oleh seorang ketua dan yang terakhir pertemuan kelompok, wajib dilaksanakan setiap minggu, sebagai salah satu cara untuk membayar angsuran mingguan," ucapnya.