Ngawi - Petugas Polsek Karangjati, Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur, saat ini sedang menangani kasus perebutan warisan yang berujung pembunuhan di wilayah hukumnya. Kapolsek Karangjati Ajun Komisaris Polisi Lilik, Jumat, mengatakan, kejadian tersebut melibatkan kakak beradik tiri, Saridin (71) dan Sriyatun (65), serta suaminya, Sastro Kardi (74). Ketiganya adalah warga Desa Gempol, Kecamatan Karangjati, Ngawi. Sarto Kardi tewas akibat dibacok kapak oleh Saridin. Sedangkan Sriyatun mengalami luka serius di bagian kepala akibat pukulan yang sama dengan suaminya. Sriyatun kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeroto Ngawi. "Pembunuhan dan penganiayaan ini bermotif perebutan warisan. Hingga kini kami masih mengembangkan kasus ini lebih lanjut," ujar Lilik kepada wartawan. Menurut Lilik, peristiwa tragis tersebut bermula saat tersangka Saridin yang sudah gelap mata akibat tanah warisan ibu kandungnya dijual oleh saudara tirinya. Tersangka marah, karena ia tidak mendapat bagian. Apalagi tersangka adalah anak kandung dari pemilik tanah tersebut. Tersangka yang sedang marah mendatangi rumah korban dengan membawa sebilah kapak. Ketiganya sempat bertengkar memperebutkan warisan tanah tersebut. Diduga tidak puas dengan jawaban suami istri tersebut, tersangka Saridin langsung menganyunkan kapaknya ke arah korban. Akibatnya, korban Sastro Kardi tewas di lokasi kejadian sedangkan istrinya terluka parah dan berhasil mendapatkan pertolongan dari warga setempat. "Saat kejadian rumah korban yang tidak jauh dari rumah tersangka sedang sepi. Anak korban sedang berada di Jakarta, sehingga dalam rumah tersebut hanya ada suami istri malang itu," terang Lilik. Tak lama setelah kejadian tersebut, pelaku Saridin menyerahkan diri ke Mapolsek Karangjati dengan membawa barang bukti kapak yang digunakan untuk membacok adik tiri dan suaminya. Atas perbuatannya itu, Saridin dijerat dengan dengan pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Polisi Tangani Kasus Perebutan Warisan Berujung Pembunuhan
Jumat, 7 Oktober 2011 18:15 WIB