Pemerintah Kabupaten Mojokerto meminta kepada kader posyandu untuk meningkatkan pencegahan terhadap kasus stunting kepada anak-anak yang ada di kabupaten setempat.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan upaya pencegahan tersebut salah satunya mempersiapkan promotif gizi sehingga, tahun 2023 angka stunting di kabupaten itu bisa turun di bawah 10 persen atau 1 digit.
"Saya dengan jajaran dinas kesehatan setiap Selasa, turun di kegiatan Sehati, dan saya akan selalu mengingatkan pentingnya promotif tentang gizi untuk mencegah stunting," ujarnya di sela Jambore Kader posyandu yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Kabupaten Mojokerto, Rabu.
"Saya dengan jajaran dinas kesehatan setiap Selasa, turun di kegiatan Sehati, dan saya akan selalu mengingatkan pentingnya promotif tentang gizi untuk mencegah stunting," ujarnya di sela Jambore Kader posyandu yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Kabupaten Mojokerto, Rabu.
Kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 520 peserta yang meliputi kepala puskesmas, petugas promosi kesehatan, petugas gizi, kader posyandu perwakilan desa, dan kader posyandu excellent.
Ia mengatakan, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pemerintah pusat saat ini lebih condong kepada upaya promotif dan preventif kesehatan yakni mencegah masyarakat jangan sampai sakit.
"Jadi promotif itu memberikan pengetahuan kepada masyarakat, dan preventif itu bagaimana pengetahuan itu kemudian diaplikasikan, ada gerakan bersama-sama mengupayakan supaya tetap sehat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta upaya untuk menurunkan stunting dirinya meminta agar seluruh posyandu di Kabupaten Mojokerto masuk dalam kategori strata purnama dan mandiri.
"Di tahun 2022 dari 1.289 posyandu yang ada di Kabupaten Mojokerto terdapat 96,5 persen atau 1.245 masuk kategori posyandu yang aktif dengan penilaian strata purnama dan mandiri. Tinggal 44 yang belum purnama dan mandiri, maka minta tolong kepada rekan-rekan untuk yang 44 ini dibina," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ulum Rokhmat menjelaskan, Jambore Kader Posyandu itu sebagai bentuk apresiasi, meningkatkan motivasi, wawasan dan pengetahuan kader dalam penyelenggaraan posyandu.
"Pada tujuan khusus, yaitu dalam mendukung program pemerintah dalam upaya integrasi posyandu layanan primer dan 25 kompetensi kader, meningkatkan kemampuan terhadap pelayanan posyandu, dan meningkatkan peran aktif kader posyandu," katanya.