Polisi Temukan Motor "Bodong" saat Razia Warnet
Rabu, 5 Oktober 2011 20:29 WIB
Madiun - Polsek Manguharjo, Kepolisian Resor Madiun Kota, Jawa Timur, menemukan motor berpelat nomor janggal saat dilakukan razia di sejumlah warung internet, Rabu.
"Motor tersebut terlihat mencurigakan karena nomor polisinya aneh atau tidak lazim seperti motor-motor lainnya," ujar Kapolsek Manguharjo Kompol Agus Suharyono.
Menurut dia, motor yang diparkir di teras salah satu warnet yang dirazia itu bernomor polisi AE 1. Karena bernomor polisi yang sangat tidak lazim, polisi menduga motor tersebut tidak memiliki surat resmi.
Sepeda motor tersebut, lanjut Agus, saat ini sudah diamankan di Mapolsek Manguharjo. Nantinya, motor tersebut baru bisa diambil oleh pemiliknya jika sang pemilik bisa menujukan surat-surat kepemilikannya.
Ia menambahkan, razia yang dilakukannya adalah razia dalam rangka cipta kondisi. Sejumlah warnet yang dirazia di antaranya adalah warnet di wilayah Kelurahan Manguharjo dan Ngegong, Kota Madiun.
"Kami melakukan razia di empat warnet. Razia ini kami lakukan untuk mengatisipasi tindak kejahatan serta adanya peredaran video mesum atau porno yang ada di wilayah Kota Madiun," ujar AKP Agus.
Dalam razia warnet ini, pihaknya tidak menemukan file-file atau hal-hal yang mencurigakan. Polisi justru menemukan sebuah sepeda motor yang diduga tidak bersurat.
Sementara, pengelola Warnet Media Persada yang dirazia, Deni (35), menyatakan, pihaknya menjamin tidak ada file video porno atau mesum di warnetnya. Sebab, ada beberapa filter yang dipasangnya untuk menjaring lalu intas data yang ada.
"Situs yang dibuka oleh pelanggan dapat diketahui dari perangkat lunak yang dipasang di server kami dan masing-masing unit komputer yang ada. Dari situ kami bisa memantau dan melakukan teguran," kata Deni.
Selain itu, lebar jalur akses yang dibukanya relatif kecil sehingga akan sangat lama untuk mengunduh video atau gambar yang memiliki ukuran besar.
"Warnet saya adalah warnet "game" atau permainan. Sehingga kebanyakan pelanggan saya lebih suka bermain online dari pada membuka situs-situs porno," kata Deni. (*)