Madiun - Sejumlah perwakilan warga dan pejabat di Kota dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melaksanakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Sabtu. Upacara yang dipimpin Bupati Madiun Muhtarom itu diikuti oleh seluruh pejabat dan muspida di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun, perwakilan siswa, mahasiswa, guru dari sejumlah sekolah serta karyawan BUMN di wilayah setempat. "Upacara ini sebagai peringatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjasa mempertahankan keutuhan NKRI dari idelogi komunis," ujar Bupati Madiun Muhtarom dalam sambutannya. Ia berharap, melalui peringatan ini, pengamalan ideologi Pancasila oleh masing-masing individu warga negara lebih baik lagi. Sementara itu, staf Bagian Humas Kabupaten Madiun, Robani, mengatakan, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila selalu digelar setiap tahun di Monumen Kresek. Panitia pelaksananya bergantian antara jajaran Pemerintah Kabupaten Madiun dengan Kota Madiun. "Tahun ini jatah Kabupaten Madiun yang menjadi panitianya, sehingga upacara dipimpin oleh Bupati Madiun Muhtarom," kata dia. Adapun dipilihnya lokasi upacara selalu di Monumen Kresek karena di lokasi ini tempat pembataian korban keganasan pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Korban yang dibantai adalah para tokoh masyarakat dan pejabat pada waktu itu yang jumlahnya mencapai ratusan. Untuk mengenang jasa mereka, pemerintah akhirnya membangun sebuah monumen di tempat ini. Monumen tersebut akhirnya diberi nama Monumen Kresek dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Kabupaten Madiun. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemeritah Kabupaten Magetan. Guna memperingati Hari Kesaktian Pancasila, seluruh elemen masyarakat dan muspida Kabupaten Magetan melaksanakan upacara di Monumen Soco di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Monumen Soco juga sama seperti Monumen Kresek. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa korban keganasan pemberontakan PKI Madiun 1948 di wilayah Magetan. Setiap tahun, lokasi ini selalu dipilih oleh Pemkab Magetan sebagai tempat untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila karena nilai sejarahnya. Di lokasi ini terdapat dua peninggalan sejarah, yakni bekas sumur Soco yang digunakan untuk membuang jasad korban keganasan PKI Madiun dan sebuah gerbong kereta api "Kertopati". Gerbong ini digunakan untuk mengangkut para korban keganasan PKI sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam sumur. Pada bekas sumur dibangun monumen, sedangkan gerbong Kertopati masih ada hingga saat ini. "Masyarakat Magetan diimbau melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, saling menghargai perbedaan baik suku, bahasa, maupun agama," kata Bupati Magetan Sumantri. (*)
Warga Madiun Peringati Hari Kesaktian Pancasila
Sabtu, 1 Oktober 2011 13:09 WIB