Doha (ANTARA/AFP) - Pengadilan militer Israel, Senin memutuskan untuk membebaskan wartawan Al Jazeera Samer Allawi yang ditahan pada 10 Agustus lalu, kata saluran berita yang bermarkas di Doha itu. Allawi, seorang Palestina, adalah kepala biro Kabul Al Jazeera saat ia diadili karena melintas dari Jordania ke Tepi Barat setelah satu kunjungan keluarga. Pengadilan militer Israel di Tepi Barat utara menuduh Allawi menjadi anggota Hamas dan telah mengadakan "kontak" dengan sayap militer gerakan Islam, yang memerintah Jalur Gaza itu. "Saya tidak menyembunyikan itu dari sangat awal," kata Allawi pada saluran tersebut, Senin. "Saya terus terang pada mereka, karena sebagai seorang wartawan saya juga telah bertemu dengan pemimpin Taliban dan lainnya." Penangkapan Allawi terjadi di tengah hubungan yang memburuk antara Israel dan Qatar dalam beberapa bulan terakhir. Seorang juru bicara kementerian luar negeri Israel mengatakan bulan lalu bahwa negara Yahudi itu marah pada Qatar karena dukungannya pada gerakan garis keras Palestina tersebut. Qatar secara teknis telah memutuskan hubungan dengan Israel pada saat Operasi Cast Lead -- serangan besar-besaran Israel di Gaza yang dimulai pada akhir Desember 2008, yang menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak -- , memerintahkan kepala delegasinya untuk meninggalkan Qatar sementara membolehkan kantornya tetap buka. Menurut sebuah pernyataan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, Allawi mengakui dalam interogasi telah direkrut oleh Hamas pada 1993 saat di Pakistan, dan pada 2000 menyetujui aktivitas "militer dan organisasi" atas nama Hamas, menggunakan jurnalisme sebagai kedok.
Pengadilan Isareal Bebaskan Wartawan Al Jazeera
Selasa, 27 September 2011 5:40 WIB