Arbi Sanit Yakini Tak Ada Perombakan Kabinet
Kamis, 22 September 2011 21:47 WIB
Jakarta - Pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan dirinya meyakini perombakan kabinet (reshuffle) tidak akan ada.
"Sampai saat ini saya percaya tidak akan ada reshuffle," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, sampai dengan saat ini, Presiden tidak secara jelas mengungkapkan adanya perombakan kabinet. "Presiden tidak jelas, yang disuruh bicara para pembantunya, kenapa ia (Presiden) sembunyi," katanya.
Menurut dia, tidak ada motif Presiden yang jelas untuk melakukan perombakan kabinet. Ia menjelaskan bila motifnya memperbaiki kinerja maka tidak mungkin hanya dalam waktu dua tahun saja.
"Padahal sudah tujuh tahun tidak beres-beres," katanya.
Ia juga menyangsikan motif untuk memperbaiki kinerja pemerintahan karena hingga saat ini tidak ada tindakan yang tegas dan jelas dari Presiden dalam mengatasi berbagai masalah.
"Apalagi isu yang berhembus banyak anggota DPR dan Partai Politik, sementara anggota DPR dan Partai Politik sendiri bermasalah dengan legitimasi publik, keduanya dinilai paling tidak dipercaya oleh masyarakat, lha bagaimana mau memperbaiki kinerja dan legitimasi pemerintah," katanya.
Selain itu, menurut dia, secara politik Presiden juga tidak punya motif kuat untuk memperbaiki pamornya guna mendongkrak perolehan suara partai dalam pemilihan umum 2014.
"Istrinya tidak mungkin maju, anaknya juga tidak, sementara orang-orang di partai juga tidak ada, jadi apa motifnya," katanya.
Menurut dia, rumor reshuffle hanya dihembuskan untuk memperbaiki pamor yang kini anjlok dan menentramkan masyarakat yang menuntut perbaikan kinerja pemerintah.
"Sekarang kan banyak mahasiswa, agamawan, LSM demo menuntut perbaikan," katanya.
Sementara itu, Presiden SBY hanya menjawab "tunggu tanggal mainnya" saat ditanya wartawan terkait reshuffle di Istana Negara, Selasa (20/9).
Sementara Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie melalui rilis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomunikasi dengan ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi untuk membicarakan soal perombakan kabinet.
Meski hal ini kemudian dibantah oleh Staf Khusus Presiden Daniel Sparringa dan juga Partai Persatuan Pembangunan bahwa belum ada pemanggilan pimpinan partai politik oleh Presiden membahas soal perombakan kabinet. Menurut Daniel, Presiden masih hanya berkomunikasi dengan Wakil Presiden terkait hal ini.