Pemkot Surabaya Berangkatkan Delegasi Pendidikan ke China
Kamis, 8 September 2011 17:58 WIB
Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya akan memberangkatkan delegasi pendidikan ke Kota Jiangmen dan Xiamen, China pada 11-24 September 2011.
Asisten II Sekretaris Kota Surabaya Muhlas Udin di Surabaya, Kamis, mengatakan delegasi dibagi menjadi dua tim yakni Tim I terdiri atas delapan orang guru (SMP, SMA, SMK) yang akan berangkat ke Jiangmen pada 11-17 September.
Sedangkan Tim II akan berkunjung ke Xiamen pada 18-24 September, beranggotakan enam pelajar (SMP, SMA, SMK), dua ofisial dari Pemkot Surabaya dan satu guru pendamping.
"Peserta delegasi pendidikan sebelumnya telah melewati proses seleksi yang diawasi oleh lembaga independen," katanya di Balai Kota.
Muhlas Udin menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk mempelajari kurikulum pendidikan dengan menyinergikan kurikulum nasional dengan kurikulum lokal termasuk hal-hal yang berkaitan dengan ekstrakurikuler sekolah seperti kesenian, bela diri, dan lainnya.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, kamia dapat mempelajari hubungan antara sekolah dengan dunia usaha di sana. Jika memungkinkan, siswa dan guru di Surabaya akan mendapatkan kesempatan magang di sekolah serta dunia usaha di Jiangmen maupun Xiamen," kata Muhlas.
Setiap peserta delegasi diwajibkan membuat laporan terkait kegiatannya selama berada di Negeri Tirai Bambu itu, katanya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak peserta delegasi untuk belajar mengambil nilai positif karakter masyarakat China.
Menurut dia, masyarakat China memiliki jiwa disiplin yang tinggi, tidak mudah putus asa, serta mau bekerja keras.
"Kami ingatkan agar peserta delegasi menjaga perilaku karena mereka membawa nama bangsa Indonesia," katanya.
Salah seorang pelajar yang akan berangkat ke Xiamen yakni Siswi kelas IX SMP Negeri 6 Surabaya Marsheila Harvy mengaku awalnya terbebani dengan target harus lolos seleksi namun akhirnya beban itu sirna setelah mengetahui dirinya dinyatakan berhak berangkat ke Xiamen.
Marsheila menyadari problem bahasa merupakan salah satu kendala utama.
Oleh karenanya, saat ini ia tengah intensif meningkatkan kemampuannya berbahasa Mandarin.
"Saya sedang berusaha keras belajar bahasa Mandarin, sekarang lumayan sudah bisa sedikit-sedikit meskipun belum mahir," katanya.