Surabaya (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya siap memberangkatkan jamaah kuota tambahan sebanyak 1.411 orang asal Provinsi Jawa Timur (Jatim), Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram menjelaskan jamaah kuota haji tambahan tersebut tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 85 hingga 88 Embarkasi Surabaya.
"Masing-masing kloter berjumlah 360 jamaah. Dijadwalkan seluruhnya masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada 22 Juni 2023, yang selanjutnya diterbangkan menuju ke Tanah Suci tujuan Bandara Jeddah dalam sehari, tanggal 23 Juni 2023," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jatim itu memastikan seluruh dokumen untuk keberangkatan jamaah kuota haji tambahan harus tuntas pada hari ini, kendati sebagian visa masih dalam proses pengurusan di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta.
"Yang sudah fix visanya itu kloter 85 dan 86. InsyAllah kloter 87 dalam progres dan dalam beberapa jam akan tuntas. Untuk kloter 88 hari ini harus tuntas semuanya," ujarnya.
Sementara, PPIH Embarkasi Surabaya masih dalam proses menuntaskan keberangkatan jamaah calon haji reguler yang totalnya berjumlah 36.938 orang, terbagi dalam 84 kloter, asal Provinsi Jatim, Bali dan NTT.
Husnul memastikan keberangkatan seluruh kloter jamaah calon haji reguler tersebut akan tuntas pada 22 Juni 2023.
Hingga malam ini, 21 Juni 2023, telah diberangkatkan sebanyak 80 kloter dan tercatat 29 jamaah yang mestinya tergabung dalam 80 kloter tersebut harus tertunda keberangkatannya.
Sebanyak 15 orang di antaranya karena sakit, serta empat orang diketahui hamil, salah satunya petugas kesehatan haji.
Selain itu, PPIH Embarkasi Surabaya mencatat jamaah asal Jatim yang meninggal dunia sesampainya di Tanah Suci sampai hari ini sebanyak 25 orang.
"Rata-rata jamaah yang meninggal di Tanah Suci karena sakit jantung, stroke dan sesak nafas," ucap Husnul Maram.