Saat bertanding, Indra Sjafri satu tim dengan pengamat komunikasi Effendi Ghazali, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Suko Widodo, sejumlah direksi Bank Syariah Indonesia dan beberapa wartawan.
Indra yang mengenakan kostum bernomor punggung delapan menempati posisi di sektor lini tengah timnya.
Beberapa kali pelatih berusia 60 tahun itu menunjukkan kemampuannya mengatur aliran bola dari lini belakang ke barisan serang timnya.
Bahkan, gol dari luar kotak penalti melalui tendangan kaki kanannya sukses mengoyak jala tim Wali Kota Surabaya yang dijaga eks-kiper muda Persebaya.
Hanya, keberadaan pelatih yang berhasil membawa Timnas Indonesia menyabet medali emas SEA Games 2023 di Kamboja belum berhasil memberi dampak kemenangan bagi timnya.
Tim yang dibela Indra Sjafri harus mengakui keunggulan kesebelasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan kedudukan telak 5-1.
Seusai pertandingan, Pelatih Timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri mengaku menikmati jalannya pertandingan.
Dia tetap merasa senang sekalipun hasil akhir laga persahabatan tak berpihak pada timnya.
Apalagi lagi tersebut dimaknainya sebagai wadah menjalin silaturahim dengan semua kalangan.
"Kami silaturahim, saya juga melihat keceriaan pak bupati dan wali kota pada pertandingan tadi," kata Indra kepada ANTARA seusai pertandingan.
Di sisi lain, Indra juga memuji kualitas rumput yang ada di lapangan "THOR".
"Lapangan ini untuk latihan timnas, sempat direncanakan untuk latihan tim peserta piala dunia, bagus kualitas rumputnya," ucap dia.
Tak hanya bermain sepak bola, seusai pertandingan mantan juru taktik Bali United itu juga terlihat berbincang dengan Wali Kota Eri Cahyadi.
Bahkan, sebelum maupun seusai pertandingan, kehadiran Indra Sjafri turut dimanfaatkan masyarakat yang datang ke Lapangan THOR untuk berswafoto.
