Warga Pamekasan Diamputasi Karena Terkena Petasan
Selasa, 30 Agustus 2011 11:36 WIB
Pamekasan - Seorang warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bernama Haji Fathor Rasyid terpaksa harus diamputasi tangannya karena terkena ledakan petasan.
Pria berumur 40 tahun itu terkena ledakan petesan saat yang bersangkutan bermain petasan bersama anak-anaknya di halaman rumahnya, Senin (29/8) malam.
"Dia ini harus diamputasi, karena lukanya sangat parah dan tidak memungkinkan untuk dijahit," kata perawat di RSD Pamekasan Bustami, Selasa.
Fathor menuturkan, peristiwa naas itu terjadi saat dirinya pada Senin (29/8) malam sekitar pukul 18.30 WIB dirinya bermain petasan dengan para keluarga dan anak-anaknya.
Ketika itu, pria paruh baya ini hendak menyulut sebuah petasan yang ia beli dari salah seorang pembutan petasan di Kelurahan Parteker, Pamekasan.
"Namun saat saya menyulut, petasannya cepat meledak," ujarnya, menuturkan.
Padahal, sambung dia, ketika itu tangannya masih memegang korek api dan belum menjauh dari petasan yang disulut.
Akibat peristiwa tersebut, tangan kanan ayah dua orang anak ini hancur, termasuk semua tulang jemarinya, sehingga pihak dokter menyarankan agar tangan korban hendaknya diamputasi saja.
Menurut Perawat RSD Pamekasan Bustami, Haji Fathor Rasyid termasuk satu-satunya penderita luka-luka yang menjadi korban ledakan petasan dan dirujuk ke rumah sakit Pamekasan.
"Kalau sebelumnya tidak ada warga yang menderita luka akibat petasan. Ini merupakan pertama kali," kata Bustami, menjelaskan.
Sebelumnya, Kapolres Pamekasan AKBP Anjar Gunadi menjelaskan, polisi sebenarnya telah menyampaikan larangan kepada masyarakat agar tidak bermain petasan.
Selain berbahaya, bermain petasan juga masuk tindakan terlarang, karena mengandung bahan peledak.
"Tapi kami kesulitan untuk memberantasnya karena warga bermain petasan saat petugas lengah," tutur Kapolres Anjar Gunadi menambahkan.