Pemecatan Exco dan Sekjen PSSI Langgar Statuta
Minggu, 28 Agustus 2011 19:36 WIB
Samarinda - Anggota Komite Eksekutif PSSI Erwin Dwi Budiawan menyayangkan beredarnya kabar bakal dipecatnya anggota Komite Eksekutif PSSI, La Nyalla M. Mattalitti, serta Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro, akibat hubungan yang tidak harmonis di internal PSSI.
Erwin kepada wartawan di Samarinda, Minggu, menganggap keputusan itu telah menyalahi aturan, baik statuta PSSI maupun statuta FIFA.
Menurut anggota Exco PSSI yang lama berkiprah bersama klub Persisam Putra Samarinda itu, PSSI secara kelembagaan maupun personal tidak punya kewenangan untuk memecat secara sepihak anggota komeks maupun sekjen yang telah disahkan pada kongres PSSI kemarin.
"Komite eksekutif PSSI dipilih oleh kongres, sedangkan sekjen PSSI dipilih berdasarkan keputusan rapat exco. Makanya kalau sampai wacana pemecatan itu terjadi, jelas sudah melanggar statuta FIFA yang selama ini menjadi acuan reformasi PSSI," kata Erwin Dwi Budiawan.
Erwin menjelaskan, mengacu pada aturan statuta itu maka anggota exco hanya dapat dilengserkan melalui kongres, begitu juga menyangkut jabatan sekjen juga harus diputuskan melalui rapat komite eksekutif PSSI, terkecuali yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri.
"Prosesnya tidak gampang untuk melakukan pemecatan. Mudah-mudahan ini hanya satu wacana dan tidak menjadi kenyataan," tegas Erwin.
Dengan beredarnya wacana negatif yang berlangsung terus menerus di kepengurusan PSSI, Erwin mengaku prihatin, karena momentum awal yang ingin diwujudkan oleh kepengurusan baru untuk membawa perubahan sepak bola Indonesia yang lebih maju dan berprestasi dengan mengacu pada aturan yakni statuta PSSI maupun FIFA bakal mengalami pergeseran.
"Kalau ini terjadi maka perjuangan para pemegang suara pada kongres yang telah memenangkan kepengurusan yang baru ini akan sia-sia belaka," papar Erwin.
Atas beberapa rumor dan kejadian berupa keputusan PSSI yang telah menimbulkan kontroversi itu, Erwin mengaku telah meminta kepada Ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin untuk segera melaksanakan rapat komite eksekutif dalam waktu dekat.
"Agenda prioritas tentunya untuk membetulkan kebijakan yang mungkin salah, sekaligus meredam isu minor yang mendiskreditkan kepengurusan PSSI saat ini," ujarnya.
Kebijakan yang menurut Erwin kurang tepat di antaranya, kiprah komite kompetisi yang telah menetapkan hasil verifikasi klub peserta liga untuk musim depan dan keputusan untuk menentukan pembagian kompetisi menjadi dua wilayah.
"Berdasarkan aturan, tugas ini menjadi tanggung jawab komite eksekutif, terkecuali pada rapat komite eksekutif telah mendelegasikan kewenangannya pada komite kompetisi," tutur Erwin.