11 GTT di Kediri Tak Dapat Tunjangan
Sabtu, 27 Agustus 2011 17:16 WIB
Kediri - Sebanyak 11 orang guru tidak tetap (GTT) di sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, gagal menerima tunjangan fungsional tahun ini.
Ian, salah seorang guru, Sabtu, mengaku bingung dengan tidak turunnya tunjangan fungsional pada semester pertama tahun ini. Padahal, saat ini sudah memasuki Agustus.
"Biasanya, turunnya tunjangan itu tiap semester, sekitar April-Mei. Tapi, ini hingga Agustus belum ada kejelasan," katanya mengungkapkan.
Ia mengaku, sudah mempertanyakan masalah ini langsung kepada pegawai di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Banyakan. Saat itu, ia diminta untuk bersabar karena ada kesalahan teknis.
Pihaknya juga memastikan, dirinya dengan teman-temannya memang berhak mendapatkan tunjangan fungsional yang besarnya Rp300 ribu per bulan itu. Ia sudah mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), sebagai salah satu persyaratan bisa mendapatkan tunjangan fungsional. Ia bahkan sudah menerima tunjangan itu sejak tahun 2007, dan selama ini tidak pernah ada masalah.
Harusnya, lanjut Ian, ia menerima tunjangan hingga Rp1,8 juta untuk semester awal tahun ini. Sebagai GTT yang sudah mempunyai NUPTK, ia mendapatkan tunjangan Rp300 ribu per bulan, naik daripada tahun lalu yang hanya Rp200 ribu per bulan.
Pihaknya sudah menyerahkan data ke Dinas Pendidikan. Data itu tentang pribadi dan NUPTK miliknya itu adalah data tahun lalu, dan tidak berubah. Data itu ia serahkan empat bulan lalu ke Dinas Pendidikan di Kecamatan Banyakan.
Ia justru mempertanyakan jawaban dari pegawai di Dinas Pendidikan yang menyatakan jika data itu hilang saat akan kembali dimasukkan ke komputer oleh petugas Dinas Pendidikan di Kecamatan.
"Katanya, data itu hilang, ada kesalahan pengetikan. Kalau seperti ini, yang sulit kan kami," katanya mengungkapkan.
Selain 11 orang di Kecamatan Banyakan, belasan GTT lainnya di kecamatan juga menerima nasib yang sama, di antaranya di Kecamatan Grogol ada 16 GTT, di Kecamatan Mojo ada dua GTT. Diperkirakan, di daerah lain masih ada GTT yang nasibnya serupa.
Ian mengaku sangat bingung dengan kejadian itu. Terlebih lagi, saat ini sudah menjelang Lebaran, dimana keperluan juga lebih tinggi daripada hari-hari biasa.
"Kemarin, rencananya uang itu bisa untuk Lebaran. Tapi, karena ada masalah ini, kami sudah tidak tahu lagi. Bahkan, ada beberapa teman saya yang menerima uluran tangan dari beberapa rekan, karena memang tunjangan tidak cair," katanya pasrah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Djoko Pitoyo tidak bisa dihubungi. Nomor telepon selulernya tidak aktif. Begitu juga dengan Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto.*