Polres Jember siagakan 364 personel gabungan pengamanan Lebaran 2023

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menyiagakan sebanyak 364 personel gabungan untuk pengamanan Lebaran 2023 dalam Operasi Ketupat Semeru 2023 di wilayah setempat.

"Kami menyiagakan ratusan personel menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah untuk menciptakan situasi kondisi kamtibmas yang kondusif aman selama Lebaran," kata Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Purnomo usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2023 di halaman Mapolres Jember, Senin.

Dia mengatakan Operasi Ketupat Semeru 2023 merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia melalui kepolisian di daerah jajaran. Kegiatan itu digelar selama 14 hari terhitung mulai 18 April hingga 1 Mei 2023.

"Sebanyak 364 personel gabungan dilibatkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2023 terdiri atas Polri dan instansi samping, seperti TNI, Dishub, Satpol PP, pemangku kepentingan lainnya dan juga masyarakat yang dilibatkan dalam pengamanan itu," tuturnya.

Sesuai dengan arahan Kapolri, lanjut dia, terkait permasalahan kecelakaan lalu lintas harus mengoptimalkan langkah-langkah preventif dengan menempatkan personel dan melengkapi rambu pada titik-titik rawan kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2023.

"Kami juga ingatkan masyarakat untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum digunakan dalam perjalanan. Kami akan melakukan penguatan edukasi tertib berlalu lintas dan mengimbau kepada pengemudi untuk memastikan kondisi kesehatan dan beristirahat apabila mengalami kelelahan," katanya.

"Apabila terjadi kecelakaan lalu lintas segera melakukan penanganan secara cepat untuk menolong korban serta upayakan jangan sampai berdampak pada kemacetan yang parah sehingga perlu dilakukan penguatan komunikasi," tambahnya.

Hery menjelaskan ada enam penekanan Kapolri dalam Operasi Ketupat 2023, yakni melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tanamkan dalam diri bahwa kegiatan operasi itu merupakan sebuah kehormatan sekaligus sebagai ladang amal ibadah, kemudian mengedepankan langkah humanis, memastikan ketersediaan perlengkapan pribadi dan berbagai fasilitas penunjang.

Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan pada pengamanan arus mudik juga harus diterapkan pada arus balik, memastikan informasi terkait kebijakan dan perkembangan situasi lalu lintas tersampaikan dengan baik, serta memperkuat sinergi dan soliditas antara petugas pengamanan maupun pemangku kepentingan yang lainnya.