Polisi Razia Truk Bak Terbuka Pengangkut Manusia
Selasa, 16 Agustus 2011 14:32 WIB
Mojokerto - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto berencana merazia sejumlah truk bak terbuka yang digunakan sebagai kendaraan pengangkut manusia, menyusul terjadinya peristiwa kecelakaan truk "maut" yang terjadi di Mojokerto.
Kepala Polres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Prasetijo Utomo, Selasa, mengatakan razia tersebut perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada sopir truk, jika kendaraan truk bak terbuka tersebut tidak boleh digunakan untuk mengangkut manusia.
"Razia ini kami lakukan demi keselamatan bersama, mengingat peristiwa kecelakaan yang merenggut sepuluh nyawa tersebut terjadi pada penumpang truk bak terbuka," ucapnya.
Ia mengemukakan, razia tersebut mengacu pada Undang-Undang No 22 tahun 2009 pasal 303 tentang angkutan lalu-lintas dan jalan yakni setiap truk tidak diperbolehkan mengangkut manusia.
"Pelaksanaan operasi ketupat, akan diadakan operasi truk dengan bak terbuka. Untuk keselamatan keamanan tersebut, kami juga akan melakukan sosialisasi terhadap para sopir truk," paparnya.
Terkait dengan peristiwa kecelakaan itu sendiri, petugas kepolisian juga berencana meminta keterangan dari panitia acara kegiatan, terkait dengan kesiapan kendaraan yang digunakan dalam kegiatan tersebut.
"Kami akan melihat persiapan atau keseriusan panitia acara dalam menyelenggarakan acara, terutama terkait dengan penyediaan kendaraan," katanya.
Ia menambahkan, pemeriksaan terhadap panitia acara tersebut termasuk dalam peminjaman truk yang digunakan untuk mengangkut para jemaat saat kecelakaan terjadi.
"Tersangka lain terkait dengan kasus ini bisa jadi ada. Karena kami belum melakukan pemeriksaan terhadap panitia acara, untuk itu kami akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap panitia acara," ujarnya.
Sebelumnya, pada Minggu (14/8) truk bak terbuka bernomor polisi AG-8076-UD menabrak pikap yang ada di depannya di Desa Ketapan Rame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Truk yang membawa jemaat dari sembilan gereja perwakilan Surabaya Barat ini, terguling hingga beberapa meter dari lokasi kejadian yang mengakibatkan sepuluh orang penumpangnya meninggal dunia.