Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan sejumlah pesan yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan minyak dan gas bumi di era transisi energi.
Dalam sambutannya pada acara peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan Proyek Lapangan gas MDA dan MDH di Surabaya, Jawa Timur, Wapres meminta para pelaku usaha merealisasikan target produksi minyak bumi sebesar satu juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat.
“Untuk mencapai target tersebut perlu adanya kepastian dan kemudahan perizinan agar percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan. Selain itu cadangan gas yang sudah ditemukan agar dipercepat proses pengembangannya. Sehingga gas bisa tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia,” ujar Wapres, Rabu.
Selanjutnya, ia meminta agar selesai desain kebijakan gas nasional mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret dapat segera diselesaikan.
Dia mengatakan kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia dan industri lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air.
Selain itu penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) menurutnya, harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas industri yang menggunakan gas dan juga pemerintah.
Wapres juga meminta pembangunan infrastruktur gas segera diselesaikan, sebab lokasi lapangan gas yang jauh, terutama yang berada di laut, membutuhkan infrastruktur yang baik untuk menyalurkan gas ke titik-titik industri maupun pembangkit.
“Oleh karena itu percepat pembangunan pipa transmisi Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangke dan menyalurkan kelebihan pasokan gas di Jawa Timur dari Andaman Aceh. Percepat juga pembangunan receiving terminal atau terminal penerima dan regasifikasi serta moda transportasinya, guna menyalurkan pasokan gas yang besar dari kilang tangguh,” tuturnya.
Terakhir, Wapres berpesan agar pelaku usaha menggunakan teknologi rendah karbon dalam industri migas. Dia meminta SKK migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasinya sehingga dapat ikut berkontribusi dalam pencapaian target net zero emission.
“Komitmen Indonesia untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca global tidak akan surut. Kita terus menempuh upaya-upaya nyata melalui pelaksanaan transisi energi dengan meningkatkan penggunaan energi rendah emisi dan energi terbarukan,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Wapres mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan PSN JTB, serta proyek lapangan MDA dan MBH sehingga selesai dengan baik.
“Semoga kedua proyek ini mampu meningkatkan pasokan gas secara signifikan dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah sehingga turut memberikan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara,” harapnya.
Wapres kemudian meresmikan pengoperasian Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru dan Lapangan Gas MDA-MBH.(*)