Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin berharap pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, terus melakukan promosi untuk menarik investor.
“Kami (pemerintah) berharap pengelola KEK ini atau JIIPE ini agar terus berusaha meningkatkan investasi di tempat ini,” ujar Wapres dalam kunjungannya ke KEK JIIPE, usai menghadiri Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Jawa Timur, Selasa, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Wapres mengatakan JIIPE merupakan program pemerintah dalam mengawal hilirisasi smelter. Ia menyampaikan Investasi JIIPE baru berjalan 30 persen.
“Kami harapkan ada terus peningkatan dan kita harapkan pada 2023 ini juga akan bertambah lagi dan terus (bertambah), dan pemerintah akan mendukung upaya investasi melalui UU Cipta Kerja yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja yang mengakomodasi berbagai masalah dan juga kemudahan berusaha dan juga penyediaan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Baca juga: Wapres tinjau progres pembangunan Smelter Freepot di Gresik
Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Bambang Soetiono, selaku pengelola menjelaskan kepada Wapres bahwa pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN yang memiliki luas area 3.000 ha, dan di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 ha.
“Ini mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo 60 persen, AKR/swasta 40 persen. Sedangkan yang di kawasan industrinya 1.800 ha. Pelindo 40 persen, swasta 60 persen,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan 800 ha diperuntukkan bagi kawasan perumahan yang bertujuan untuk menurunkan biaya logistik. Sehingga logistik dari kapal-kapal yang datang akan langsung dibawa menuju pabrik.
“Di sini biaya logistiknya kita sudah kalkulasi bisa turun sampai 20 persen. Demikian juga karyawan-karyawannya bisa tinggal di sini, jadi juga mengurangi pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Lebih jauh Bambang menyampaikan, dari 1.800 ha kawasan industri hingga saat ini sudah terisi 300 ha. Dengan masuknya pabrik bata tahun ini diperkirakan 200-300 ha dapat terjual.
“Mungkin sampai akhir tahun depan itu mendekati 40 persen. Kami juga ditarget. KEK (dalam) 5 tahun bisa menyerap investasi asing 7,5 miliar dolar AS, dalam 15 tahun optimalnya 16 miliar dolar,” terangnya.
Terkait infrastruktur, jelas Bambang, saat ini jalan utama mulai dilebarkan, dan akan menyambung tol dari Bunder (KLBM) ke JIIPE tinggal 9 km. Untuk infrastruktur air, diambil dari Sembayat. Sedangkan listrik, sudah dilakukan kerja sama dengan PLN, dan saat ini sedang dibangun gardu PLN 500 megaWatt.
“Freeport sendiri nanti pakai 170 megaWatt, 330 dipakai untuk kawasan,” ujar Bambang.
Sebagai informasi, KEK JIIPE Gresik disahkan sebagai KEK Teknologi dan Manufaktur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 tanggal 28 Juni 2021 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi dan hunian berkonsep kota mandiri.
Kawasan industri JIIPE seluas 1761 ha yang memiliki fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 ha dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 ha adalah proyek kerja sama BUMN dan swasta, antara PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) melalui anak perusahaannya PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) dengan PT AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaannya PT Usaha Era Pratama Nusantara.
Berdasarkan data rencana induk, kawasan JIIPE terdiri atas tujuh klaster utama, yaitu metal cluster seluas 405 ha, electronic cluster seluas 200 ha, chemical cluster seluas 110 ha, energy cluster seluas 110 ha, support and logistic cluster seluas 443 ha, infrastruktur seluas 493 ha, dan port estate seluas 406 ha.(*)