Jakarta (ANTARA) - Pep Guardiola berseloroh bahwa Mikel Arteta sebenarnya bisa menjadi manajer Manchester City berikutnya tetapi pelatih Arsenal itu tak mau menunggu lama guna menjadi bos di Stadion Etihad.
Guardiola adalah orang yang memberikan kesempatan kepada Arteta untuk debut kepelatihan ketika ditunjuk sebagai asisten manajer City pada 2016.
Dia menghabiskan tiga setengah tahun sebagai orang nomor dua di Manchester City sebelum melatih Arsenal pada Desember 2019. Namun Guardiola mengatakan Arteta bisa menggantikannya sebagai bos City jika dia mau lebih lama lagi di Etihad.
"Saya yakin sekali seandainya sebelum ini saya hengkang, dia akan berada di sini dan akan menjadi yang terbaik, pastinya," kata Guardiola seperti dikutip ESPN.
"Tapi saya memperpanjang kontrak, saya minta maaf, dan dia tidak mau menunggu, jadi tidak terjadi, tapi pasti [menjadi manajer City)."
Baca juga: Piala Liga Inggris: United menang meyakinkan 3-0 atas Nottingham Forest
Arteta membawa Arsenal ke puncak klasemen Liga Premier dan berada di jalur memenangkan gelar juara liga pertama klub ini sejak 2004.
Pelatih asal Spanyol itu adalah juga pemain Arsenal dari 2011 sampai 2016. Guardiola mengaku selalu merasa Arteta bakal kembali ke klubnya sekalipun tengah menangani City waktu itu.
"Dia mencintai klub itu (Arsenal)," kata Guardiola. "Saya ingat ketika kami bersama di sini (di Manchester City) ketika kami mencetak gol, dia sering melompat dan melakukan selebrasi kecuali saat melawan satu tim dan itu adalah Arsenal."
"Saat itulah saya menilai orang ini mencintai Arsenal. Seperti saya, berlatih di sini atau Barcelona jika saya berlatih sebagai asisten dan Barcelona memanggil saya, saya pasti datang. Klub saya."
Guardiola dan Arteta akan saling berhadapan Jumat ini dalam Piala FA. Arsenal dan City juga tengah saling berpacu di puncak klasemen Liga Premier yang saat ini terpaut lima poin satu sama lain.
"Ini kompetisi yang berbeda, Piala FA, ini final," kata Guardiola. “Dan tentu saja, lebih dari sekadar Arsenal, ini adalah ajang untuk membuktikan diri kami sendiri mengenai level kami."
"Kami harus membuktikan seberapa jauh atau seberapa dekat kami dan cara terbaik dalam mengetahuinya adalah dengan menampilkan level terbaik kami. Jika tidak, melawan tim selevel Arsenal, akan berat."