Jerusalem (ANTARA/AFP) - Israel Selasa mengusir 42 aktivis asing pro-Palestina yang ditahan setelah terbang ke Israel untuk memprotes pada akhir pekan, seorang pejabat mengatakan. "Secara keseluruhan, 44 orang telah diusir pada Selasa, menuju ke Italia, Prancis, Austria dan Inggris," juru bicara pelayanan imigrasi Sabine Hadad mengatakan kepada AFP. "Sekarang ini ada 14 tahanan, sebagian besar warga Prancis, yang direncanakan dipulanglan pada Rabu siang," ujarnya. Para tahahan itu merupakan bagian dari kampanye "Selamat datang di Palestina" di mana sebanyak 800 orang dari Eropa dan Amerika Serikat telah merencanakan untuk terbang ke Israel dan menuju ke wilayah Palestina guna mengunjungi keluarga-keluarga Palestina. Beberapa pejabat mengatakan bahwa dengan memberitahu maskapai-maskapai penerbangan asing mengenai para pemegang tiket yang tidak akan diperbolehkan masuk ke Israel, mereka telah berhasil mencegah ratusan orang naik pesawat ke Israel di bandara-bandara keberangkatan mereka. Dari orang-orang yang berusaha untuk datang itu, 120 orang telah ditolak masuk ke Israel dan ditahan, meskipun sedikit dari mereka kemudian diterima setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengambil bagian dalam kekacauan umum. Mereka ditahan di dua fasilitas tahanan, satu dekat Tel Aviv, lainnya di Negev di Israel utara, sementara pemerintah mendapatkan penerbangan-penerbangan untuk mengusir mereka. Kampanye "Selamat Datang pada Palestina" terjadi saat armada kapal yang berusaha untuk memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza dicegah meninggalkan Yunani. Pengaturan waktu kampanye tarbang-masuk Israel itu membuat beberapa orang menjulukinya "flytilla", meskipun penyelenggaranya membuat misi itu terkait dengan upaya untuk menghentikan blokade itu.
Israel Deportasi 42 Aktivis "Flytilla" Asing Pro-Palestina
Rabu, 13 Juli 2011 10:47 WIB