Kota Madiun (ANTARA) - Anggota Forkopimda Kota Madiun menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapan momentum Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 untuk mewujudkan kelancaran, keamanan, dan ketertiban di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan berbagai pembahasan terkait kesiapan seluruh pihak jelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dibahas dalam rakor tersebut. Hal itu bertujuan untuk menciptakan kondisi kota yang kondusif.
"Saya harap semuanya bisa dipersiapkan dengan baik. Apa yang akan menjadi ancaman ditekan dan diantisipasi mulai sekarang. Meskipun kota kondusif, kita tidak boleh lengah," ujar Wali Kota Maidi memimpin rakor tersebut, Senin.
Selain kondisi kota yang aman dan kondusif, rakor tersebut juga dalam rangka menjaga kestabilan harga komoditas pangan.
Pihaknya mengakui jika sejumlah komoditas pangan kebutuhan sehari-hari biasanya mengalami kenaikan harga saat momentum Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Pantauan harga di pasar-pasar rakyat maupun toko swalayan menjelang Natal dan tahun baru tersebut intensif dilakukan untuk mengetahui fluktuasi harga yang jika terlalu tinggi dapat menimbulkan gejolak.
Karenanya, Wali Kota Maidi dalam rakor tersebut mengimbau tim setempat yang bertugas untuk terus memantau pergerakan harga di pasaran jelang akhir tahun.
Rakor yang bertema "Jelang Perayaan 'Nataru' Ciptakan Kota Madiun aman dan kondusif demi pembangunan Ekonomi Inklusif" tersebut dihadiri Wali Kota Madiun, Wakil Wali Kota Madiun, Ketua DPRD Kota Madiun, Kajari Kota Madiun, perwakilan Kapolres Madiun Kota, dan Kodim Madiun.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan rumah susun masyarakat berpenghasilan rendah Kota Madiun yang ada di Jalan Hayam Wuruk.
"Ini nanti merupakan rusunawa ketiga. Kapasitas sekitar 60 sampai 78 kepala keluarga. Insya Allah besok sudah mulai dibangun," kata Maidi.
Forkopimda Kota Madiun rakor kesiapan Natal dan Tahun Baru 2023
Selasa, 6 Desember 2022 3:03 WIB
Saya harap semuanya bisa dipersiapkan dengan baik