Wali Kota Mojokerto Jawa Timur Ika Puspitasari mendorong adanya peran perempuan di berbagai lini menyusul tidak sedikit program di Kota Mojokerto yang menyasar para ibu dan perempuan.
Ika Puspitasari di Mojokerto, Kamis mengatakan banyaknya program yang menyasar perempuan menunjukkan upaya Pemerintah Kota Mojokerto dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif.
"Artinya baik laki-laki ataupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berperan dalam pembangunan daerah," ujarnya saat menutup kegiatan Seminar Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan.
Ia mengatakan, sebagai perempuan dirinya tentu ingin kaumnya memiliki keterlibatan secara aktif di berbagai sektor kehidupan.
"Selama kami memiliki kompetensi, maka kenapa tidak,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan bahwa hal tersebut dapat dibuktikan dengan kemunculan perempuan sebagai pemimpin, baik skala kecil di tingkat bawah atau bahkan setingkat kepala daerah dan menteri.
Di Kota Mojokerto, kata dia, program-program pemberdayaan dengan sasaran perempuan juga terbilang sukses.
Seperti Program Inkubasi Wirausaha yang telah melahirkan ribuan wirausaha baru perempuan, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) yang semakin meneguhkan peran perempuan dalam ketahanan pangan. Sehingga, menyebut perempuan sebagai kaum kelas dua merupakan suatu penilaian yang keliru
Lebih lanjut, sosok yang akrab disapa Ning Ita ini juga mengingatkan bahwa peran perempuan dalam pembangunan tidak melulu dilihat dari representasi perempuan dalam ruang publik.
"Bukan berarti kemudian sebagai ibu rumah tangga itu tidak produktif. Justru itu suatu pekerjaan yang sangat mulia, karena kita bisa fokus menghantarkan calon generasi penerus bangsa untuk bisa menjadi generasi yang berkualitas di masa depan," tegas Ning Ita.
Sehingga, tidak sepatutnya untuk meremehkan perempuan yang berfokus menjadi ibu rumah tangga.
"Terlebih jika melihat peran perempuan yang sering disebut sebagai tempat pendidikan pertama dan utama bagi para putra-putrinya," ujarnya.(*)