Surabaya (ANTARA) - Andreas Natawijaya (31) tidak pernah menyangka bahwa hobi membaca, kemudian menulis puisi dan cerpen ketika SMP dan SMA akan mengantarkan dirinya pada dunia tulis menulis yang profesional.
Sejak SMP ia memang gemar membaca buku sejarah dan karya sastra. Saat di SMA ia kemudian berlatiah menulis puisi dan cerpen meskipun tidak sampai diterbitkan atau dikirim ke media massa. Kesenangan menulis itu kemudian membantu dia dengan mudah dapat mengerjakan tugas sekolah, yakni membuat makalah atau laporan tugas.
Kini, dari menulis itu tidak hanya mampu menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga, tapi dia juga bisa merekrut pekerja, yakni penulis lain, puluhan orang. Mereka tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan pekerjaan layanan jasa itu kini dia memiliki penghasilan hingga jutaan setiap bulan.
Ia juga tidak hanya melayani pelanggan di dalam negeri. Berkat media internet dia juga pernah melayani konsumen dari Filipina yang hendak membuka usaha properti di Indonesia.
"Bahkan hampir semua yang tergabung dalam tim saya ini tidak kenal secara langsung. Kami hanya komunikasi lewat HP," kata pria asal Kabupaten Bondowoso ini.
Andreas menjelaskan bahwa ia menjual jasa membuatkan konten dari website dari pemilik usaha yang ingin memiliki media sendiri untuk mengenalkan atau mempromosikan produknya.
Para pengguna jasa keahlian menulis dari Andreas dan tim adalah pemilik usaha pariwisata, bisa agen travel atau pemilik objek wisata. Ada juga pemilik usaha furnitur dan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan rumah.
Selain menyediakan konten, dia juga membuka jasa pembuatan website, baik untuk perorangan (biasanya blogger) maupun perusahaan.
Untuk artikel, ia mematok harga yang relatif murah, yakni sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000 per judul atau tergantung panjangnya artikel.
Dalam pekerjaan ini, Andreas yang memiliki website sendiri, http://Andretron.com itu kini melayani permintaan 50 hingga 100 judul artikel setiap hari. Umumnya satu artikel itu panjangnya 500 kata.
Selain berbahasa Indonesia, dia juga melayani penulisan artikel berbahasa Inggris. Namun dari puluhan pesanan itu hanya satu atau dua yang berbahasa Inggris.
Autodidak
Andreas mengenal dunia tulis menulis ini tergolong autodidak. Pada 2014, untuk menyalurkan hobi menulis puisi dan cerpen ia membuat blog sendiri. Waktu itu tidak pernah terpikir untuk bisa mendapatkan hasil dari blog tersebut.
Suatu ketika ia mengunggah semacam puisi pendek. Bunyinya, "Cinta dilahirkan oleh Adam dan Hawa. Disebarluaskan oleh Rama dan Sinta". Rangkaian kata itu menjadi populer atau dalam bahasa sekarang menjadi viral di kalangan pembaca blognya.
Rupanya dari puisi gombal anak remaja itu membuka jalan dia mengembangkan diri. Di kolom komentar di blognya dia mendapat pesanan dari seorang siswa yang sedang jatuh cinta pada temannya meminta dibuatkan kata-kata indah.
Maka dibuatlah pesanan itu dan Andreas mendapat imbalan kiriman pulsa Rp5.000. Dia kemudian berani menjajakan peluang membuatkan kata-kata indah dengan imbalan kirim pulsa.
Dari pendapatan pulsa itu bisa ia uangkan dengan dijual kembali pulsa kepada orang lain.
Pada 2018 ia kemudian belajar pada kakaknya yang memang menguasai layanan pembuatan konten web dan perancangan alamat web. Ia belajar sekitar 6 bulan, sambil bekerja sebagai pelayan di minimarket.
Setelah ilmu dari kakaknya cukup, ia kemudian berani menawarkan kemampuannya itu. Pesanan pertama adalah pembuatan 10 akun email dari pelaku bisnis internet, yang nilainya masing-masing Rp5.000. Pesanan satunya adalah artikel berbahasa Inggris untuk web travel dari Bali dengan harga Rp290.000. Dari pesanan itu, setelah dipotong biaya pembuat artikel dan akun email, ia mendapatkan penghasilan awal sekitar Rp165.000.
Meskipun tidak tergolong besar, ia bertambah semangat untuk meningkatkan keterampilannya. Apalagi yang dihasilkan bukan lagi berupa transferan pulsa seluler, melainkan berupa uang.
Dari kisah yang dijalani Andreas menunjukkan bahwa saat ini terbuka banyak peluang bagi anak muda untuk berkarya dan karya itu bisa menjadi sandaran hidup, asalkan mau berusaha dengan tekun alias ulet. Apalagi saat ini, peluang-peluang itu dapat diakses dengan mudah lewat internet. Selain menyajikan peluang usaha, di internet juga dengan mudah ditemukan informasi bagaimana mewujudkan peluang itu menjadi menghasilkan.(*)