Surabaya (ANTARA) - Teatrikal "Pahlawan Dalam Nadi" yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, bersamaan upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, menggambarkan sosok pejuang Surabaya masa kini.
"Pahlawan masa kini adalah seluruh elemen masyarakat yang turut menjaga Surabaya. Bagi dia, mereka adalah orang-orang yang berjuang dengan hati ikhlas merawat dan menjaga Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pejuang masa kini yang dimaksud seperti Kader Surabaya Hebat (KSH), Bunda PAUD, petugas kebersihan, petugas keamanan, guru, dokter, perawat, para atlet dan juga siswa-siswi generasi muda yang akan meneruskan spirit kepahlawanan melalui jalan yang berbeda.
Eri menyatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sekarang ini selalu terbuka dengan berbagai pihak dalam menuntaskan masalah yang ada, seperti misalnya dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19 hingga pengentasan kemiskinan keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami lihat ada KSH untuk MBR, ada RT/RW dan Kampung Tangguh untuk (penanggulangan) COVID-19. Berarti apa? semuanya adalah Pahlawan. Saya terima kasih banyak buat pahlawan-pahlawan Surabaya," kata Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Cak Eri meyakini, pada tahun 2023 mendatang, Surabaya akan lebih hebat dari sekarang. Karena menurut dia, kebersamaan dan gotong-royong dalam membangun kota ini telah muncul di Surabaya. "Meskipun metropolitan, tapi jiwa Pahlawan dan budaya 'Arek'-nya tetap terlekat sehingga hari ini buktinya semuanya kita selesaikan," kata dia.
Bahkan pula, kata dia, pelaksanaan Upacara Hari Pahlawan tahun 2022 turut diikuti oleh ratusan masyarakat Surabaya. Setidaknya ada sebanyak 600 warga yang turut serta mengikuti upacara bendera di halaman Balai Kota Surabaya.
"Saya katakan bahwa balai kota ini rumah rakyat. Ketika ini rumah rakyat, maka semuanya masuk rumah rakyat tanpa ada rasa takut atau terbatas," kata dia.
Sehingga momentum upacara Hari Pahlawan ini juga diharapkan Cak Eri dapat menjadi pemantik kebersamaan dan gotong-royong dalam membangun Kota Surabaya lebih hebat lagi ke depannya.
"Maka kita punya pandangan dan tujuan yang sama untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Inilah yang dinamakan kebersamaan," kata dia.*