Jakarta (ANTARA) - Harry Halim Paris meluncurkan koleksi terbaru untuk Spring-Summer 2023, “The Impossible Love" yang menarasikan kekuatan cinta dalam mendobrak batasan.
Narasi ini diwujudkan Harry Halim melalui koleksi punk couture yang mendobrak batasan gender. Sesuai dengan semangat pemberontakan yang menjiwai koleksi ini, keseluruhan koleksi menghadirkan tampilan lintas-busana yang unisex.
Koleksi ini diluncurkan pada saat pagelaran Jakarta Fashion Week 2023 yang dihelat di Pondok Indah Mall 3, Kamis (27/10).
“Saya sudah lama memelajari sejarah punk, tetapi saya belum pernah berkesempatan menjajakinya ke dalam koleksi. Sehingga kali ini saya menggabungkan elemen punk dengan demi-couture,” tutur Halim dikutip dari keterangan resmi, Jumat.
Harry Halim adalah perancang Indonesia yang terkenal akan pendekatan eksperimentalnya terhadap romantisisme.
Ia memulai karirnya di Paris, Prancis, lewat debut dalam peragaan musim semi Paris Fashion Week 2012.
Estetika Harry Halim, dengan siluet struktural yang berani dan potongan yang kenes, telah memikat perhatian selebritas dunia. Ia telah berpengalaman membusanai sejumlah klien A-List internasional seperti Lady Gaga, Dua Lipa, Cardi B, Anggun C Sasmi, Chaelin CL, dan Billy Porter.
Sesuai dengan identitas jenama Harry Halim, koleksi kali ini mayoritas terdiri atas luaran seperti setelan jas, jaket (oversized dan cropped), coat panjang, dan jaket bomber dekonstruktif.
Potongan lingkar yang menjadi aksen jumbai dominan di seluruh tampilan. Koleksi dibuka dengan nomor serba hitam berbahan utama kulit sintetis, dilanjutkan dengan tampilan yang seluruhnya berbahan denim.
Di pertengahan, Harry Halim menghadirkan sentuhan neon menyala dan payet keperakan. Koleksi diakhiri dengan ansambel berwarna pastel untuk menekankan aspek romantik jenama Harry Halim. Seluruhnya menggunakan boots andalan Harry Halim, Kitana Boots, setinggi 8 inci.
“Saya berusaha menciptakan siluet baru untuk pakaian laki-laki,” jelas Halim. “Saya menggunakan bahan, warna, dan tekstur yang lebih feminin, tetapi masih terlihat maskulin untuk menswear. Saya juga bereksperimen dengan bahan denim, yang belum pernah saya coba sebelumnya.”
Untuk perhiasan, Harry Halim kembali menggandeng kolaborator dekatnya, Mahija, gubahan desainer perhiasan kontemporer, Galuh Anindita.
“Harry Halim dan Mahija memiliki kesamaan detail dan gaya, seperti berbagi DNA. Saya rasa ide yang bagus untuk mengubah detail garmen ke dalam perhiasan.”
Lewat “The Impossible Love,” Harry Halim berambisi menghadirkan gemerlap Hollywood ke panggung Jakarta Fashion Week.
“Saya rasa ciri khas jenama kami ini sudah dinantikan konsumen di Jakarta, karena bukankah semua orang ingin berada di Hollywood?” seloroh dia. (*)