Malang (ANTARA) - Rombongan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjenguk korban dirawat tragedi Kanjuruhan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu malam.
Pantauan di lokasi, Menpora dan Kapolri hadir bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta sejumlah pejabat terkait.
Rombongan disambut Direktur di RSUD Kanjuruhan dr Bobi Prabowo dan berada di rumah sakit yang lokasinya tidak jauh dari Stadion Kanjuruhan selama sekitar 15 menit.
Baca juga: Manajemen Arema: PT LIB tolak pengajuan "kick off" lawan Persebaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai menjenguk korban dirawat menyampaikan imbas dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mengakibatkan 125 orang meninggal dunia.
Sedangkan, untuk korban yang harus mendapatkan perawatan intensif sampai saat ini sebanyak 33 orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit.
“RSUD Kanjuruhan ini ada 12 orang, kemudian tujuh orang di Rumah Sakit Saiful Anwar dan beberapa orang lainnya di sejumlah rumah sakit di Malang,” ucapnya.
Khofifah mendoakan agar seluruh korban meninggal dunia dapat diterima di sisi Allah SWT dan dalam keadaan Husnul Khotimah.
“Keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran, ketabahan serta keikhlasan,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
“Kepada korban luka-luka, semoga lekas membaik dan mereka dalam posisi penanganan terbaik dari dokter masing-masing rumah sakit,” tambah Khofifah.
Baca juga: Gubernur Khofifah harapkan tragedi di Stadion Kanjurahan tak terulang
Sementara itu, Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot Malang juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban atau ahli waris.
Rinciannya dari Pemprov Jatim Rp10 juta dan Bank Jatim Rp5 juta, kemudian warga yang tinggal di Kota Malang mendapat santunan dari Pemkot sebesar Rp10 juta. Bagi warga asal kabupaten, juga mendapat Rp10 juta dari pemkab.
“Untuk keluarga korban luka-luka berat, pemerintah juga memberi bantuan Rp5 juta yang diserahkan kepada keluarganya,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.(*)