Madiun (ANTARA) - Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami mengukuhkan 206 Bunda Genre (Generasi Berencana) tingkat desa dan kelurahan guna mendukung penanganan kasus stunting di wilayah setempat.
"Saya yakin Bunda Genre sebagai ibu yang dekat dengan anak, mampu berperan secara optimal mengantar remaja menjadi calon orang tua, pasangan usia subur, dan calon ibu untuk bisa melahirkan anak berkualitas guna mewujudkan Kabupaten Madiun bebas stunting," ujar Penta Lianawati yang juga Bunda Genre Kabupaten Madiun di sela kegiatan itu di Pendopo Muda Graha Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Sebagai Bunda Genre, katanya, mereka harus memberikan contoh bagi para remaja, khususnya anak putri, tentang pengasuhan dan pendampingan tumbuh kembang kaum remaja.
Selain memberikan contoh pola pengasuhan, katanya, Bunda Genre juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya pendewasaan usia perkawinan sebagai salah satu misi dari program Genre.
Ia menjelaskan usia perkawinan yang matang dapat berkontribusi menurunkan angka stunting di Indonesia.
Hal itu, katanya, relevan karena usia matang pasangan saat menikah dan kehamilan menjadi salah satu faktor risiko anak stunting.
Sesuai data, angka stunting di Kabupaten Madiun per Agustus tahun 2021 mencapai 14,9 persen. Angka itu menurun signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang 24,94 persen.
Pemerintah terus mengupayakan pencapaian target penurunan stunting hingga 14 persen di tahun 2024. Hal itu sebagaimana arahan Presiden Jokowi dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Saya optimistis di tahun 2024 untuk Kabupaten Madiun angka stunting bisa di bawah dua digit atau di bawah 10 persen. Syukur bisa turun lebih kecil lagi," kata Penta.
Dengan peran para Bunda Genre di setiap desa dan kelurahan bersama kader posyandu di tiap RT, pihaknya optimistis capaian target kasus stunting di bawah 10 persen tersebut dapat terwujud.