Surabaya (ANTARA) - Keluarga mengikhlaskan kepergian Cak Sapari seniman Ludruk legendaris asal Kota Surabaya yang meninggal dunia pada Kamis dini hari tadi.
Anak pertama Cak Supari, Yuli Widya kepada wartawan mengatakan, Cak Supari meninggal dunia tepat pukul 04.30 WIB atau tepat sebelum Subuh.
"Bapak masuk rumah sakit sudah berbulan bulan. Tapi satu bulan terakhir sempat tinggal di rumah dan kemarin malam bapak sudah tidak kuat lagi," kata Yuli saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Simo Mulyo Baru, Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, dari diagnosa dokter, sebetulanya Cak Supari hanya terkena penyakit diabetes saja. Namun, lanjut dia, kadang penyakit yang dideritanya naik turun kemudian normal dan ngedrop.
"Tapi setelah pulang dari rumah sakit itu normal. Sempat drop, tapi kemudian diantisipasi dengan obat obatan dari dokter," kata dia.
Untuk itu, Yuli meminta maaf kepada para pecinta atau penggemar Cak Sapari jika selama ini ada salah.
"Kami keluarga besar mewakili bapak Sapari. Semoga bapak diampuni dosa-dosanya," kata dia.
Diketahui pada Juni 2022, sempat digelar Gelaran Ludrukan Charity yang diprakarsai Dewan Ludrukan Surabaya dan Republik Ludruk Indonesia untuk membantu pengobatan Cak Sapari.
Diketahui Kartolo dan Sapari adalah dua orang yang tersisa dari grup Jula-Juli Guyonan Kartolo Cs, selain Tini (istri Kartolo). Semasa hidup, Sapari dan Kartolo adalah patner saat keduanya bersama almarhum Basman menelorkan puluhan kaset Jula-Juli Guyonon antara 1970-1990-an.
Lakon Jula-Juli Guyonan yang direkam dengan pita kaset sempat booming. Bahkan, kaset-kaset tersebut menjadi buruan para kolektor. Lakon yang terkenal di antaranya, "Sepur India", "Pemburu Cipret", "Patih Kabur Kanginan" dan lain-lain.
Keluarga ikhlaskan kepergian Cak Sapari Sang Legenda Ludruk
Kamis, 15 September 2022 15:11 WIB
Bapak masuk rumah sakit sudah berbulan bulan. Tapi satu bulan terakhir sempat tinggal di rumah dan kemarin malam bapak sudah tidak kuat lagi