Surabaya (ANTARA) - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membuka program studi Magister Ilmu Komunikasi yang masuk dalam Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP).
"Antusias masyarakat untuk prodi Komunikasi itu sangat tinggi sehingga kami membuka magister Ilmu komunikasi," kata Rektor Untag Prof. Mulyanto Nugroho usai peresmian magister tersebut di Surabaya, Rabu.
Rektor menjelaskan, butuh usaha yang tidak mudah selama tiga tahun terakhir untuk dapat membuka magister tersebut.
"Cara pendiriannya juga sudah berdarah-darah di tiga tahun terakhir. Alhamdulillah tanggal 16 Agustus 2022 ini, SK pendirian Magister Ilmu Komunikasi sudah keluar," kata Profesor Nug, sapaan akrabnya.
Adapun pembukaan pendaftaran mahasiswa sudah dapat dilakukan pada semester gasal, dengan angkatan pertama ditargetkan 20 hingga 30 mahasiswa.
"Jika melihat hal itu, kami mematok target 20 sampai 30 mahasiswa magister Insya Allah sudah terlampaui, terlebih kami juga akan memberikan diskon untuk alumni Untag hingga 50 persen, sedangkan untuk jurnalis sebanyak 30 persen," kata dia.
Sementara itu, Kepala Prodi Magister Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, Dr. Teguh Priyo Sadono dalam program magister ini, Untag membuka dua kajian bidang yakni Tourism Communication dan Marketing Communication.
Pada kajian bidang Tourism Communication, Teguh menilai ada kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan tenaga komunikasi di bidang kepariwisataan yang relatif belum ada, padahal kebutuhannya sangat tinggi.
"Sementara untuk marketing komunikasi dari hasil riset animo cukup tinggi untuk bidang marketing," ujar dia.
Menurut Teguh, lamanya proses pengajuan Magister Ilmu Komunikasi disebabkan karena adanya perubahan nomenklatur prodi, yang dulunya ada tujuh butir pilihan kemudian dirubah.
"Selain itu, adanya perubahan pada lembaga pemberian izin operasional, yang sebelumnya dikeluarkan oleh Dirjen Dikti saat ini harus melalui BAN PT lebih dulu. Jadi proses pengajuan dan bentuk proposal berubah sesuai standar akreditasi BAN PT, yang jelas ada proses administratif yang cukup panjang," kata Teguh.