Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan Bazar Durian Kecamatan Pasrepan di Rest Area Pohgading Kabupaten Pasuruan, Sabtu.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai ajang mempromosikan durian lokal Pasuruan sekaligus mengenalkan aneka ragam kekayaan jenis durian Jatim. Terlebih rasa durian khas Pasuruan di sini tak kalah saing jika dibandingkan dengan durian dari daerah lain.
“Ajang ini menjadi kanalisasi buyer pecinta durian. Bahkan tidak hanya local buyer tapi juga antar kabupaten, antar provinsi, dan jika ada jenis durian premium juga tak menutup kemungkinan untuk mendatangkan buyer dari luar negeri,” kata Khofifah.
Di Jatim, Pasuruan menjadi daerah terbanyak kedua penghasil durian. Yang mana penghasil tertinggi adalah Malang dan urutan ketiga ada Probolinggo.
Selain itu, Provinsi Jatim diketahui adalah penghasil durian terbesar di Indonesia. Total produksi durian di Jawa Timur mencapai 488.356 ton per tahun.
“Kalau untuk rasanya, boleh diadu. Saya sendiri suka jenis kasmin, durian ini dulu pernah juara. Selain itu juga ada durian laron yang juga jadi favorit. Semua durian Jatim ini favoritlah kalau buat saya yang memang durian lover. Setiap daerah khasnya durian berbeda-beda dan itu uniknya,” kata Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mendorong produktivitas sektor agrobisnis Jatim untuk terus dikembangkan. Termasuk durian, karena pasar durian global kini cukup menjanjikan. Bahkan saat ini Jatim juga dilirik oleh Tiongkok untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar durian premium di negeri tirai bambu tersebut.
“Jadi Bapak Dubesnya sendiri yang menyampaikan tertarik untuk Jatim bisa memasok kebutuhan durian premium di sana. Karena tahu Jatim ini durian jenis black thorn ataupun musang kingnya enak bahkan lebih enak dari negeri asalnya,” ujarnya.
Untuk itu ia mendorong peningkatan durian premium dari Jatim karena pasarnya juga sangat menjanjikan. Dengan potensi ini, pihaknya optimis sektor agrobis khususnya durian bisa turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim.