Surabaya (ANTARA) - Pakar hidrografi Danar Guruh Pratomo, ST, MT, PhD mengingatkan pentingnya survei kedalaman laut untuk mendukung transportasi demi keselamatan pelayaran.
Dosen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu merupakan salah satu dari sedikit akademisi di Indonesia yang mendalami instrumen survei hidrografi.
"Instrumen survei hidrografi kini telah menggunakan teknologi multibeam echosounder," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Danar menjelaskan, teknologi instrumen survei yang digunakan sebelumnya hanya sebatas mengukur kedalaman laut.
Baca juga: Dosen ITS ciptakan implan tulang pinggul lokal masyarakat Indonesia
"Dengan teknologi multibeam echosounder kini selain mengukur kedalaman laut, sekaligus dapat mendeteksi klasifikasi jenis sedimen di dasar laut," ujarnya.
Dengan begitu, Danar menandaskan, jika survei kedalaman laut akan ditindaklanjuti dengan pengerukan, teknologi multibeam echosounder sekaligus dapat memetakan sedimen di dasar laut apakah jenis batuan atau lumpur.
"Itu terkait dengan alat pengerukan yang akan digunakan. Begitu pula semisal di dasar laut ada kabel listrik atau komponen infrastruktur lainnya, hasil survei menggunakan instrumen multibeam echosounder dapat menghindari kerusakan saat ditindaklanjuti dengan pengerukan," ucapnya.
Baca juga: Anargya ITS boyong empat penghargaan pada "Formula Bharat Pi-EV 2022"
Tadi pagi, Danar bersama perwakilan dari industri survei dan pemetaan PT Geotronix Pratama Indonesia (Geotronix) melakukan simulasi pengambilan data kedalaman bawah laut (batimetri) menggunakan instrumen multibeam echosounder di kolam Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Pemerintah sebenarnya sudah memanfaatkan teknologi survei kedalaman laut atau hidrogafi tapi perlu dioptimalkan. Survei hidrografi memiliki peranan penting untuk mendukung transportasi laut. Selain itu juga untuk mengeksplorasi sumber daya maritim," tuturnya.