Dikutip dari situs resmi klub, Senin, Tuchel menjelaskan para pemainnya telah mengeluarkan permainan secara mental dan fisik secara tajam pada pertandingan ini.
Pada pertandingan ini Chelsea sempat unggul dua kali melalui gol yang dicetak oleh Kalidou Koulibaly serta Reece James, namun pada akhirnya disamakan oleh Tottenham berkat Pierre-Emile Hojbjerg dan Harry Kane.
"Kami memainkan pertandingan yang brilian. Itu adalah peningkatan bagi kami sejak hari pertama di Everton. Saya sangat kecewa karena para pemain tidak mendapatkan hadiah yang seharusnya mereka dapatkan," ujar Tuchel.
"Itu terjadi selama hidup sebagai pelatih sepak bola bahwa Anda terkadang terjebak di menit terakhir. Mudah-mudahan kami akan memilikinya dalam satu musim di mana kami akan mencuri beberapa poin di menit terakhir. Itu tidak bisa terjadi ketika kami memiliki VAR, gol yang diizinkan adalah gol yang tidak teratur. Itu tidak bisa diterima," sambungnya.
Pelatih asal Jerman itu menjelaskan, dirinya beserta seluruh tim Chelsea mempertanyakan keputusan pengadil pertandingan yang mengesahkan gol pertama dari Tottenham.
Menurutnya, ia tidak bisa mengerti mengapa pengadil pertandingan mengesahkan gol tersebut dan menilai rambut dari Marc Cucurella ditarik oleh salah satu pemain Spurs.
"Tidak ada penjelasan, dan saya tidak mau menerimanya. Saya tidak punya kata-kata untuk itu. Kedua gol seharusnya tidak bertahan, dan kemudian itu adalah hasil yang adil," terang Tuchel.
Selain itu, Tuchel menjelaskan salah satu pemainnya yaitu gelandang N'golo Kante harus mendapatkan cedera dan memaksa dirinya menarik pemain asal Prancis tersebut.
"Itu seperti cedera otot, hamstring. Dia bilang dia merasa itu sangat kuat, tidak begitu bagus," terang Tuchel. (*)