Surabaya (ANTARA) - Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menggelar Lustrum Creative (Lutive) Festival ke-2 di Surabaya selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (15-17/7) untuk memperingati dies natalis ke-10 fakultas tersebut.
Ketua Panitia Lutive Festival Brian Kurniawan Jaya, S.Ds., M.A. mengatakan tema festival kali ini adalah ajakan kepada seluruh masyarakat untuk mengeluarkan sisi kepahlawanan dari dalam diri agar berguna bagi orang lain.
"Semua orang memiliki sisi kepahlawanan. Melalui acara lustrum, kami mau mendorong masyarakat agar dapat mengimplementasikannya lewat karya," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Lutive Festival ke-2 dimeriahkan dengan pameran, workshop, penampilan dari mahasiswa, dan pemberian penghargaan kepada pemenang lomba.
Pada hari terakhir acara, FIK Ubaya meluncurkan buku berjudul "Industri Oranye: Menakar Potensi Industri yang Menggunakan Kreativitas sebagai Bahan Bakar Ekonomi Abad XXI".
Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman FIK Ubaya berkarya di industri kreatif selama 10 tahun yang ditunjang dengan perkembangannya di Indonesia.
"Kami percaya kreativitas adalah bahan bakar ekonomi di abad ke-21 yang membuat industri kreatif menjadi sektor yang menjanjikan. Kami ingin buku ini bisa menjadi referensi bagi khalayak luas yang ingin berkarya di industri kreatif," ujar Dekan FIK Ubaya, Prof. Ir. Markus Hartono, S.T., M.Sc., Ph.D., CHFP., IPM.,ASEAN Eng.
Ia juga mengatakan bahwa buku ini dapat diakses secara gratis melalui website resmi FIK Ubaya https://industrikreatif.ubaya.ac.id/.
Tak hanya peluncuran buku, FIK Ubaya juga meresmikan matching fund dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC). Tujuan dari kolaborasi ini adalah menciptakan aplikasi berbasis website sebagai suatu efisiensi dalam perkembangan fashion ke depan.
Di hari yang sama ada pemberian penghargaan kepada pemenang lomba Lutive Festival 2022. Kategori lomba, antara lain face painting, fotografi, video pendek, desain poster dan desain karakter.
Acara juga dimeriahkan dengan peragaan busana dari mahasiswa Program Studi Desain Fashion dan Produk Lifestyle yang memamerkan cocktail dress dan evening gown.
Karya mahasiswa Program Studi Desain dan Manajemen Produk serta Desain Fashion dan Produk Lifestyle ditampilkan selama pergelaran Lutive Festival ke-2.
Selain itu, beragam produk ditampilkan, mulai dari tas, board game, adaptive furniture, serta pakaian berkonsep local content dan augmented reality (AR).
Prof. Markus berharap melalui acara Lutive Festival FIK Ubaya ke-2 dapat memperkenalkan hasil kreativitas mahasiswa FIK Ubaya yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Semoga produk-produk kami dapat dikenal dan memberikan kontribusi bagi kebutuhan masyarakat masa kini," katanya. (*)