Kiev (ANTARA) - Pasukan Ukraina menderita kekalahan yang menyakitkan dalam memerangi pasukan Rusia di kota timur Sievierodonetsk dan wilayah Kharkiv, kata Presiden Volodymyr Zelenskiyy.
Dia juga mengatakan Ukraina saat ini membutuhkan senjata antirudal modern dan tidak ada alasan bagi negara-negara mitra untuk menunda pengiriman senjata karena beberapa roket Rusia berhasil menghindari pertahanan dan menjatuhkan korban.
"Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di Sievierodonetsk dan kota serta daerah-daerah terdekat lainnya. Sayangnya, kerugiannya menyakitkan," kata Zelenskiyy dalam pidato yang disampaikan Selasa (14/6) larut malam.
Ukraina mengatakan pasukannya masih berusaha untuk mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk setelah Rusia menghancurkan jembatan terakhir ke kota itu, yang merupakan tahap terakhir dalam pertempuran selama berminggu-minggu di Donbas --wilayah yang ingin direbut Moskow.
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina pertahankan "setiap jengkal" kota Sievierodonetsk
"Tetapi kita harus kuat bertahan --bertahan kuat sangat penting di Donbas. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh di sana, semakin sedikit kekuatan yang harus dimiliki untuk mengejar agresinya," kata Zelenskiyy.
Ukraina juga mengalami "kerugian yang menyakitkan" di Kharkiv di sebelah timur Kiev, wilayah tempat Rusia berusaha memperkuat posisinya setelah didorong mundur baru-baru ini, kata Zelenskiyy.
"Pertempuran terus berlanjut di sana dan kami harus terus berjuang, berjuang keras," ujar dia.
Sebelumnya Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin malam, (13/6) mengatakan pertempuran di Donbas akan menjadi pertempuran paling brutal dalam sejarah Eropa
Wilayah itu mencakup provinsi Luhansk dan Donetsk, yang diklaim sebagai negara merdeka oleh kelompok separatis pro-Rusia.
"Bagi kami, harga pertempuran ini sangat mahal. Ini mengerikan," kata Zelenskyy.
Sumber: Reuters