Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan selain tingginya intensitas hujan, adanya air rob dan fenomena La Nina juga menjadi penyebab terjadinya banjir di Surabaya.
"Saat ini dikerahkan ke Pandugo 13 unit mobil Damkar," kata Dedik.
Menurut dia, hingga Senin siang, mobil Damkar bekerja keras melakukan penyedotan air yang masih merendam di sejumlah wilayah. Dedik mengatakan, efek dari penyedotan ini bisa lebih cepat mengurangi genangan.
"Sekarang masih proses, ini kami sedot dari Yekape (Jalan Medokan Ayu) ke selatan mengarah ke Eco Medayu. Efek penyedotan ini bisa mengurangi genangan yang ada di kawasan Rungkut hingga Pandugo," kata dia.
Selain upaya taktis, kata dia, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya juga bergerak ekstra untuk menanggulangi genangan. Langkah itu dilakukan melalui normalisasi dan pembersihan saluran-saluran primer.
"Yang pasti kami pertama normalisasi saluran berupa pengerukan dan pembersihan saluran-saluran primer. Serta melakukan optimalisasi pompa-pompa yang ada di muara-muara laut," kata Kepala DSDABM Surabaya Lilik Arijanto.
Normalisasi itu, kata Lilik, saat ini lebih difokuskan untuk saluran-saluran yang berada di dekat muara laut, seperti di antaranya normalisasi dan pembersihan pada avour Wonorejo.
"Kami optimalkan pengerukan di avour Wonorejo. Serta di lokasi saluran pompa Wonorejo 1 dan 2," ujar dia.