Surabaya (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia, sebagai operator Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, akan memberikan sejumlah skema relaksasi bagi para pengguna jasa terdampak banjir rob yang menerjang pesisir utara Semarang, Jawa Tengah.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono dalam siaran persnya di Surabaya, Sabtu mengatakan, relaksasi diberikan untuk pelanggan peti kemas atau non-peti kemas yang terdampak langsung banjir rob dan menerjang sejak Senin (23/05).
Ali mencontohkan, untuk pelanggan peti kemas misalnya, PT Pelindo Terminal Petikemas akan memberikan pembebasan biaya penumpukan bagi peti kemas yang terdampak di dalam area TPK Semarang.
Pembebasan biaya penumpukan diberikan selama 5 hari terhitung mulai tanggal 24 Mei 2022 hingga 28 Mei 2022 termasuk juga biaya yang disebabkan peti kemas belum dapat delivery (keluar dari area terminal), dan atas biaya peti kemas yang melebihi batas waktu maksimal penerimaan di terminal (closing).
"Selain biaya penumpukan, ada juga pembebasan biaya tambat kapal yang sandar pada tanggal 23 Mei 2022 dihitung sejak estimasi keberangkatan kapal hingga realisasi keberangkatan kapal, kami juga membebaskan biaya pergerakan tambahan untuk evakuasi peti kemas agar tidak terdampak oleh air rob," kata Ali.
Bagi pelanggan non-peti kemas, relaksasi diberikan bagi mereka yang berkegiatan di dermaga pelabuhan dalam, dermaga samudera dan dermaga nusantara.
Kapal-kapal di area tersebut yang tidak dapat beroperasi karena banjir akan mendapatkan sejumlah kelonggaran biaya, yaitu biaya tambat, biaya penumpukan pada area fumigasi, biaya pindah lokasi penimbunan (PLP) dan pusat logistik berikat.
"Untuk teknis relaksasi, kami akan berkomunikasi kembali secara intensif dengan para pengguna jasa," tutur Ali, menjelaskan.
Ali berharap, agar TPK Semarang dapat pulih dan beroperasi secara normal kembali, serta Pelabuhan Tanjung Emas bebas dari rob.
Sementara itu, penanganan terkini banjir rob akibat tanggul PT Lamicitra Nusantara, telah menunjukkan perkembangan cukup baik.
GM Pelindo Cabang Tanjung Emas Hardianto mengatakan tanggul jebol itu telah berhasil ditutup oleh tim gabungan pada Jumat (27/05) pagi.
Selanjutnya, dilakukan pemompaan air rob yang ada di dalam area pelabuhan untuk dialirkan ke kolam penampungan yang selanjutnya dibuang kembali ke laut.
"Air yang masuk lewat tanggul jebol dapat dibendung, kondisi pagi ini Sabtu (28/05) air di dalam area pelabuhan telah surut," kata Hardianto.
Ddata sementara, potensi peti kemas terdampak banjir rob sekitar 719 unit/boks, dengan asumsi peti kemas di tumpukan paling bawah yang ada di lapangan penumpukan terkena rob, dan total nilai kerugian masih dalam hitungan pihak Pelindo.(*)