Sidoarjo (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan santunan kepada ahli waris keluarga anggota TNI yang gugur akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo dan Nduga, Papua, di Mako Brigif 2 Marinir d Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis malam.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya," kata Mensos Risma di sela pemberian santunan.
Anggota TNI yang menjadi korban adalah Sertu Eka Andriyanto Hasugian. Anggota TNI itu tewas akibat penyerangan KKB pada Kamis, 31 Maret 2022, di kios miliknya Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.
Istri Sertu Eka, Sri Lestari, juga mengalami luka berat dalam peristiwa penyerangan itu dan meninggal dalam perjalanan ke puskesmas.
Pasangan suami istri ini meninggalkan dua orang anak, yakni Muh. Fino (4 tahun) dan Elvano Putra Faezya (3 tahun). Santunan dan bantuan diserahkan Mensos Risma kepada ahli waris Muhammad Aris selaku ayah dari Sertu Eka Andriyanto.
Santunan juga diberikan kepada korban meninggal lainnya dari penyerangan KKB, yaitu Lettu (Mar) Anumerta Muhammad Ikbal diterima ahli warisnya Maris dan Praka (Mar) Anumerta Wilson Anderson Here diwakili ahli waris Karil Here.
Kepada keluarga korban dari Sertu Eka Andriyanto, Kemensos menyerahkan santunan sebesar Rp30 juta, bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga Rp200 juta, paket sembako, paket permainan anak, sepeda, nutrisi, pampers, pakaian anak, dan piagam penghargaan.
Sedangkan kepada ahli waris korban Lettu (Mar) Muhammad Ikbal dan Praka (Mar) Wilson masing-masing diberikan santunan ahli waris Rp15 juta, bantuan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga sebesar Rp100 juta, paket sembako, dan piagam penghargaan.
Pada kesempatan itu, Mensos Risma mengatakan bahwa para almarhum merupakan pejuang yang telah membela Ibu Pertiwi.
"Mari bersama-sama bergandengan tangan untuk membantu saudara di Papua supaya nanti mereka bisa merasakan seperti daerah lain di Indonesia," katanya.
Mensos Risma mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan untuk korban luka penyerangan KKB yang masih menjalani perawatan segera sembuh.
"Yakinlah bahwa perjuangan ini dengan tulus ikhlas membantu kesejahteraan warga di sana supaya kondusif," katanya.
Ia mengatakan keluarga yang ditinggalkan juga tidak boleh takut karena pada suatu saat memang melawan kondisi dan semangat perjuangan harus diteruskan.
"Korban yang sakit juga tidak boleh patah semangat, yakin pasti Tuhan akan memberikan terbaik untuk kita," katanya.
Dalam insiden penyerangan KKB di Papua itu juga terdapat korban luka berat yang dialami Serda (Mar) Rendi Febriansyah, Serda (Mar) Bayu Pratama dan Pratu (Mar) Adik Saputra yang dirawat di RS dr. Soetomo Surabaya.
Sedangkan korban luka ringan, yaitu Serda (Mar) Ebit Erisman Sikubu, Prada (Mar) La Harmin dan Prada (Mar) Alif Dwi Saputra dirawat di RSAL dr. Oetojo Sorong.
Untuk korban luka ringan lainnya dirawat di Kotis Satgas Mupe Papua, yaitu Pratu (Mar) Rahmad Sulman, Pratu (Mar) Antonius Nino, Pratu (Mar) Dekki Pandra dan Prada (Mar) Dicky Sugara.
Kepada korban luka berat Kemensos memberikan bantuan masing-masing senilai Rp5 juta, sedangkan untuk korban luka ringan senilai Rp2.500.000.