Surabaya (ANTARA) - Honda Surabaya Center (HSC) sebagai salah satu diler resmi mobil Honda di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara memproyeksi pertumbuhan penjualan mobil pascapelonggaran di wilayah itu akan mencapai sekitar 7 hingga 8 persen.
Marketing and After Sales Service Director HSC, Wendy Miharja di Surabaya, Jumat, mengatakan proyeksi itu masih rendah dibanding peningkatan di momen yang sama saat kondisi normal yang rata-rata mencapai 10 hingga 15 persen.
"Memang ada proyeksi kenaikan saat ada pelonggaran kali ini, namun hal itu tidak bisa setinggi sebelum pandemi meskipun perekonomian sudah bergeliat," kata Wendy, kepada wartawan.
Sementara itu, kata Wendy, saat ini HSC mencatat terdapat inden atau daftar tunggu pembelian kendaraan lebih dari 1.600 unit, karena tingginya permintaan mobil yang tidak disertai kemampuan suplai kendaraan dari Honda Prospect Motor (HPM)
"Oleh karena itu, konsumen harus sabar menunggu bahkan sampai tiga bulan untuk tipe tertentu, seperti jenis Honda HRV yang bisa sampai September 2022," kata Wendy.
Tipe lainnya yang masuk daftar tunggu masing-masing Brio, HRV, BRV dan terakhir CRV.
"Permintaan paling banyak masyarakat di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara adalah tipe Brio, dengan total inden mencapai sekitar 800 unit, atau separuhnya," katanya.
Wendy mengaku bersyukur, sebab tingginya permintaan itu menunjukkan tren positif penjualan mobil honda di HSC pada kuartal I/2022, yang mencatatkan pertumbuhan 19 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2021.
"Kami optimistis kondisi pandemi akan terus membaik, dan kami harapkan penjualan kami terus tumbuh," katanya.(*)
Penjualan mobil di Jatim pascapelonggaran aturan diproyeksi tumbuh 8 persen
Jumat, 8 April 2022 19:18 WIB
Memang ada proyeksi kenaikan saat ada pelonggaran kali ini, namun hal itu tidak bisa setinggi sebelum pandemi meskipun perekonomian sudah bergeliat