Situbondo (ANTARA) - Sebanyak 14 lembaga pendidikan sekolah dasar, SMP, dan SMA/SMK di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara dan dilakukan pembelajaran secara daring setelah puluhan murid dan gurunya terpapar virus corona COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo mengatakan dari 14 lembaga pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK yang siswanya serta guru yang terpapar virus corona mengalami gejala ringan, yakni flu, demam dan batuk.
"Sejauh ini siswa dan siswi SD/SMP/SMA/SMK yang terpapar COVID-19 gejalanya ringan. Jadi, mereka cukup hanya isolasi mandiri di rumah saja," kata Dwi di Situbondo, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa jumlah 14 lembaga pendidikan yang muridnya terpapar virus corona merupakan akumulasi sejak akhir Januari lalu. Di mana, ketika itu penyebaran COVID-19 mulai meningkat.
Ia mengatakan, 14 lembaga pendidikan yang ditutup sementara tersebut kini menjalani proses pembelajaran jarak jauh atau secara daring, untuk menghindari penyebaran virus corona lebih meluas lagi.
"Dari 14 sekolah yang ditutup sementara karena murid dan gurunya terpapar itu, terdiri dari 8 sekolah dasar, dan 1 SMP, dan 5 SMK/SMA," katanya.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo telah mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat protokol kesehatan, mulai memakai masker, menghindari kerumunan, cuci tangan, serta mengurangi mobilitas.
Tidak hanya itu, protkol kesehatan di semua sekolah juga diperketat, mulai tempat cuci tangan memadai dengan menyesuaikan kebutuhan siswa.
"Bagi yang belum vaksin, khususnya lansia dan anak usia 6-11 tahun kami berharap segera melakukan vaksinasi untuk kekebalan tubuh," tutur Dwi Herma Susilo.
Data diperoleh, kasus COVID-19 di Kabupaten Situbondo setiap hari terus bertambah, dan bahkan pada Rabu 16 Februari 2022, tambahan kasus sebanyak 108 orang, Kamis (17/2) 73 orang, sehingga total kasus aktif sampai saat ini tercatat sebanyak 324 orang, 13 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri. (*)