Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan menjadi merek bank paling bernilai di Indonesia berdasarkan riset yang diterbitkan oleh Brand Finance Indonesia Top 100 Most Valuable Brands.
“BRI berhasil menjadi merek utama di industri perbankan yang melekat di masyarakat. Ini bukti keberhasilan perseroan dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat luas,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Jumat.
BRI masuk menjadi salah satu deretan perusahaan unggul dengan brand rating Triple A (AAA).
Terdapat delapan perusahaan dari seluruh industri yang memiliki nilai merek atau brand value di atas 1 miliar dolar AS dan BRI menempati peringkat kedua dengan valuasi merek mencapai 3,09 miliar dolar AS.
“Khusus di Industri perbankan nasional maka BRI memimpin dengan nilai tertinggi,” ujar Sunarso.
Brand Finance sendiri dalam menetapkan peringkat suatu perusahaan telah melalui tinjauan transaksi riil yang digunakan oleh pengguna merek di seluruh dunia.
Untuk menentukan brand valuation, sebuah perusahaan akan diukur brand impact, brand earnings atau forecast revenues dan brand value yang akan dihubungkan dengan reputasi merek perusahaan.
Suatu perusahaan yang mendapat predikat most valuable dan strongest brand dapat dilihat dari ukuran persepsi publik dan pengaruhnya terhadap permintaan pasar.
Sunarso memastikan BRI terus menyiapkan strategi berkelanjutan seperti journey transformasi BRIvolution 2.0 untuk menuju visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia dan Champion of Financial Inclusion pada 2025.
Dalam mencapai visi tersebut, BRI memperkuat aspek digitalisasi untuk menghasilkan berbagai produk inovatif digital dan membangun model bisnis baru.
Strategi yang dijalankan meliputi digitalisasi proses bisnis untuk mendongkrak produktivitas serta efisiensi, digitalisasi ekosistem bisnis hingga optimalisasi layanan fully digital untuk memperkuat layanan yang lebih customer centric.
Transformasi digital juga diterapkan di seluruh anak perusahaan BRI untuk pertumbuhan yang berkelanjutan BRI Group. (*)